Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Sukses Tope Awotona, Salah Satu Imigran Terkaya yang Pernah Jadi Salesman
Advertisement . Scroll to see content

3 Perusahaan Listing di Bursa Hari Ini, Cek Detailnya!

Selasa, 18 April 2023 - 08:56:00 WIB
3 Perusahaan Listing di Bursa Hari Ini, Cek Detailnya!
3 perusahaan listing di Bursa hari ini, cek detailnya!
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tiga perusahaan akan melakukan pencatatan saham (listing) perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/4/2023)  pagi ini. Ketiga perusahaan itu, yakni PT Era Digital Media Tbk (AWAN), PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 

Adapun PT Era Digital Media Tbk akan menjadi perusahaan tercatat ke-32 di BEI pada 2023. Sementara MENN ke-33, dan MBMA ke-34. 

1. PT Era Digital Media Tbk (AWAN)

AWAN melepas 750 juta saham baru dan menetapkan harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di harga Rp100. Nilai tersebut merupakan batas bawah bookbuilding.

Mengutip laman e-IPO, Era Digital Media sejak 2015 telah bergerak pada bidang penyedia jasa layanan konten yang bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi untuk mendistribusikan konten tersebut. Semua konten yang telah didistribusikan oleh Perseroan akan dibayarkan dengan metode SMS Premium (Pembayaran dengan Pulsa). 

Era Digital Media merupakan penyedia jasa layanan konten digital. Untuk membangun konten digital, perseroan telah bekerja sama dengan label musik (Warner Music Indonesia dan Sony Music Indonesia), artis dan influencer lokal maupun internasional (JKT48 dan Shenina Cinnamon, Ed Sheeran dan Bruno Mars) memproduksi konten yang bersifat eksklusif dan dapat diatribusikan melalui perusahaan telekomunikasi dengan Periode berlangganan pelanggan dimulai dari 90 hari sampai 360 hari tergantung produk dan regulasi perusahaan telekomunikasi yang digunakan oleh pelanggan.

Perseroan saat ini memiliki empat produk, antara lain Mobile Games OTT Religi 3. Kerja sama dengan Lisensi pihak ketiga 4., Ring Back Tone. AWAN ditetapkan sebagai efek syariah oleh OJK melalui Keputusan Nomor: KEP-36/D.04/2023.

2. PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN)

MENN mematok harga IPO di Rp78 per saham. Calon emiten ini menawarkan 430,2 juta saham baru dengan nominal Rp10 setiap saham. Nilai tersebut setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

Mengutip laman e-IPO, Menn Teknologi Indonesia merupakan emiten yang bergerak dalam bidang teknologi digital penyedia solusi sistem informasi berbasis Internet of Things (IoT).

Dalam IPO ini, perusahaan penyedia IoT untuk pengembangan transportasi dan logistik ini berpotensi meraup dana segar sejumlah Rp33,55 miliar. Adapun dana segar itu akan digunakan untuk melunasi utang hingga ekspansi bisnis.

Rencananya, sekitar Rp1,68 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang pokok kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang akan dilunasi pada Juni 2023. Sekitar Rp12,40 miliar untuk modal belanja dan Rp2 miliar bakal dipakai untuk menyewa bangunan.

Menn Teknologi Indonesia juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 286,8 juta secara cuma-cuma. Nantinya, setiap pemegang 3 saham baru MENN berhak memperoleh 2 Waran Seri I.

3. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

MBMA menetapkan harga IPO Rp795. Emiten ini melepas sebanyak 11 miliar saham, yang mewakili sebesar 10,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Mengutip laman e-IPO, Merdeka Battery Materials sebelumnya dikenal sebagai PT Hamparan Logistik Nusantara memiliki sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel di Tambang Nikel Konawe milik SCM (Tambang SCM).

Menurut Wood Mackenzie, Merdeka Battery Materials menargetkan posisi untuk menjadi salah satu pemain global terdepan yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai bahan baku strategis dan kedepannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik. Merdeka Battery Materials dan Perusahaan Anak (Grup MBM) memiliki berbagai aset signifikan di Sulawesi Tengah dan Tenggara, Indonesia dalam rantai nilai bahan baku strategis dan kedepannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

Grup MBM didukung oleh sponsor, yang terdiri dari Grup Provident, Grup Saratoga dan Garibaldi Thohir, yang memiliki riwayat investasi bersama selama bertahun-tahun dengan rekam jejak yang menonjol dalam menarik investor institusi internasional blue chip dan membangun nilai melalui perusahaan bernilai miliaran dolar seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Keduanya merupakan investasi bersama dari ketiga sponsor Grup MBM, serta PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO), yang merupakan investasi dari Grup Saratoga dan Garibaldi Thohir, dan Grup Tower Bersama, yang merupakan investasi dari Grup Provident dan Grup Saratoga.

Per 30 September 2022, kapasitas produksi agregat terpasang Grup MBM mencapai 38.000 tonne per annum (tpa) Ni (19.038 tpa Ni berdasarkan persentase kepentingan pengendali Perseroan di perusahaan pelaksana proyek yang relevan).

Setelah pembangunan dan/atau komisioning Smelter RKEF ZHN, Tambang SCM dan Proyek AIM I, kapasitas produksi terpasang agregat Grup MBM diperkirakan akan meningkat menjadi total 88.000 tpa Ni/1,2 juta ton per tahun asam (44.088 tpa Ni/960.000 tpa asam berdasarkan persentase kepentingan pengendali Perseroan di perusahaan pelaksana proyek yang relevan).

Kapasitas produksi dari Tambang SCM diharapkan mencapai 14,6 juta wet metric tonne (wmt) pada tahun 2024, dengan Proyek AIM I diharapkan akan memulai kegiatan operasi pada pertengahan kedua tahun 2023 dengan kapasitas produksi asam terpasang sebesar 1,2 juta ton per tahun pada 2024.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut