Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bos Danantara Ungkap Praktik Nakal BUMN: Ada yang Profit Tinggi dengan Percantik Buku
Advertisement . Scroll to see content

4 Tips Atur Keuangan bagi Tenaga Kerja Lepas

Sabtu, 13 Juni 2020 - 18:48:00 WIB
4 Tips Atur Keuangan bagi Tenaga Kerja Lepas
Memiliki penghasilan tidak tetap, layaknya pegawai atau tenaga kerja lepas, tentu punya pola pengaturan keuangan yang berbeda. (Foto: Shutterstock)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bagi Anda yang memiliki penghasilan tidak tetap, layaknya pegawai atau tenaga kerja lepas, tentu punya pola pengaturan keuangan yang berbeda dengan yang memiliki penghasilan rutin tiap bulan. Pembayaran bulanan Anda tentu akan sedikit sulit untuk diprediksi, sehingga perlu kehati-hatian dalam memperkirakan berapa banyak mengeluarkan uang untuk hal-hal seperti makanan, sewa, utilitas, tagihan ponsel, layanan TV kabel, dan bahkan untuk liburan.

Dengan penghasilan Anda yang bervariasi setiap bulan, bukan tidak mungkin untuk membuat anggaran yang sederhana dan realistis. Dikutip dari Grow Acorns, berikut empat tips untuk membantu mengelola pengeluaran dengan penghasilan Anda yang tak menentu:

Hitung Anggaran Dasar

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah, mengetahui garis dasar keuangan Anda. Anggaran dasar, yaitu jumlah uang terendah yang dapat Anda keluarkan untuk memenuhi semua kebutuhan dasar/pokok. Ketika Anda menerima upah/penghasilan, segera membayar semua dasar-dasar kebutuhan dengan pengeluaran paling sederhana, seperti biaya sewa, biaya listrik, air, telepon, internet, gas dan yang paling mendasar adalah makanan.

Setelah memenuhi semua kebutuhan dasar, maka Anda dapat menentukan berapa jumlah terendah yang bisa dikeluarkan untuk bulan-bulan berikutnya. Jadikan hitungan tersebut sebagai pedoman Anda dalam menganggarkan kebutuhan dasar di waktu-waktu mendatang.

Buat Persentase Kebutuhan

Ketika memiliki penghasilan yang tetap, Anda dapat hidup dengan angka pada gaji. Itu akan membuat Anda dapat memastikan berapa batas pengeluaran yang dapat dipakai. Namun, jika sebaliknya, dengan penghasilan tidak tetap, Anda harus dapat menyusun batas pengeluaran yang akan terus berubah-ubah, sesuai dengan berapa penghasilan saat itu. Di sinilah dibutuhkan kecermatan Anda dalam mengelola kas pribadi.

Anjuran dari Tiffany Aliche, pakar keuangan pribadi dan pendiri The Budgetnista mengatakan, salah satu formula agar pendapatan Anda digunakan pada porsi yang tepat adalah dengan metode 50-20-30. Metode ini membagi pendapatan Anda menjadi tiga kategori, 50 persen untuk pengeluaran tetap, 20 persen untuk tujuan/tabungan keuangan jangka panjang, sedangkan 30 persen sisanya  untuk pengeluaran fleksibel. Ini akan menghindari dari pemborosan, serta membantu untuk mulai teratur dalam menggunakan uang, meskipun pendapatan tak menentu.

Pisahkan Uang untuk Mengetahui Kemampuan Finansial

Terkadang Anda perlu memisahkan uang untuk melihat apa yang sebenarnya dimiliki, kata Aliche. Dia merekomendasikan memiliki banyak akun yang didedikasikan untuk tujuan tertentu. Dapat dilakukan dengan memiliki akun terpisah untuk tagihan, serta beberapa rekening tabungan. “Saya benar-benar percaya membagi rekening tabungan ke beberapa akun membuat tujuan besar menjadi terarah. Saya memiliki tabungan rumah, tabungan mobil, dan juga tabungan pesta,” kata Aliche.

Namun, jika harus membuat banyak akun tabungan mungkin saja akan membuat Anda kewalahan, maka Anda bisa berkomunikasi dengan pihak bank/penyedia untuk dapat memiliki rekening sub-tabungan, daripada harus membuka rekening terpisah.

Simpang Uang Sebanyak Mungkin

Dengan jumlah penghasilan yang selalu beruba-ubah/tidak pasti, maka akan menjadi godaan berat saat Anda mendapatkan bonus yang besar. Banyak orang lebih memilih memuaskan keinginannya untuk berbelanja banyak barang yang bahkan itu tidak dibutuhkan. Padahal jumlah pendapatan berikutnya belum diketahui pasti.

Penyimpang uang bisa bercermin pada hidup seekor tupai. Ketika ada gundukan biji kacang di musim gugur, tupai cenderung bekerja paling keras dan mengumpulkan sebanyak mungkin yang bisa didapatkan. Manusia cenderung melakukan yang sebaliknya, kata Aliche. "Ketika uang mengalir masuk, kita kebanyakan cenderung menghabiskan paling banyak," kata dia. Untuk itu, Anda harus dapat melakukan sebaliknya, jadilah seperti tupai di mana ketika memiliki uang atau bonus yang benar-benar mengalir masuk atas kerja keras, maka menabunglah paling banyak.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut