Apa yang Dimaksud dengan Uptrend dan Downtrend dalam Investasi Saham? Cari Tahu Yuk
JAKARTA, iNews.id - Beragam istilah di dunia saham perlu dipelajari, salah satunya apa yang dimaksud dengan uptrend dan downtrend dalam investasi saham yang sering muncul. Pola pergerakan ini bisa dipantau melalui trendline.
Trendline sendiri menggambarkan pola pergerakan harga di pasar saham. Bisa naik, turun, atau datar. Maka, ada juga yang dinamakan uptrend (naik), sideways (datar), dan downtrend (turun).
Istilah downtrend adalah pola pergerakan harga saham di pasar yang terus menurun dalam jangka waktu lama. Sedangkan, uptrend merupakan salah satu jenis trendline.
Merujuk pada istilahnya, uptrend merupakan gabungan dari dua kata yaitu up yang memiliki arti naik atau ke atas dan trend yang berarti cenderung.
Lalu, bagaimana mempelajari uptrend dan downtrend pada saham? Dalam dunia saham, meskipun trendline sedang menunjukan uptrend yang dilihat dari garis lurus ditarik dari titik terendahnya, tapi sebenarnya ada syarat untuk menyimpulkan saham tersebut benar uptrend atau tidak.
Namun, saham yang dikatakan uptrend harus mempunyai sederetan “Peak” atau puncak dan “Through” atau lembah, yang semakin meninggi.
Sebelum, menjual atau membeli saham yang sedang uptrend, ketahui dulu berapa angka moving average-nya. Moving average merupakan perhitungan rata-rata dari beberapa subset (sebagian data) yang ada dalam seluruh rangkaian lengkap (full set) sebuah data.
Sedangkan, harga saham kamu mengalami downtrend, ini dapat mengindikasi ketidaklayakan saham tersebut untuk dijual pada saat itu. Kamu dapat mencari saham lain atau menunggu hingga kondisi trennya membaik.
Kamu juga bisa menentukan strategi tertentu untuk menghadapi tren pasar yang menurun ini. Beberapa teknik sederhana trading saat market downtrend yang dapat kamu gunakan agar kita dapat mengambil keputusan, seperti memilih saham-saham yang layak beli menurut analisis fundamental.
Lalu, dana yang cukup saat menghadapi tren pasar yang turun, pastikan dana investasi pada portofolio kamu cukup untuk menjadi amunisi saat terjadinya pembalikan bursa. Ini dikarenakan hal yang paling sulit diterima adalah kamu tidak memiliki amunisi yang cukup ketika terdapat banyak target investasi yang bagus.
Editor: Aditya Pratama