Bank Mandiri Kantongi Laba Bersih 2022 Rp41,2 Triliun, Melonjak 46,9 Persen
JAKARTA, iNews.id - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengantongi laba bersih tahun lalu Rp41,2 triliun. Angka ini melonjak 46,9 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Adapun pendapatan bunga bersih (net interest income/NIM) pada tahun lalu sebesar Rp87,9 triliun. Capaian itu naik 20 persen secara tahunan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kinerja perseroan yang solid tidak terlepas dari kondisi makroekonomi yang membaik, didukung kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian. Bank Mandiri sepanjang tahun lalu telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital sebagai bisnis yang berkelanjutan dengan menangkap peluang di seluruh sektor dan segmen potensial.
"Menginjak usia 24 tahun di 2022, BMRI berhasil mencatatkan laba bersih Rp41,2 triliun, tumbuh 46,9 persen yoy yang tentunya semakin memperkuat permodalan (capital) Bank Mandiri," kata Darmawan dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal IV 2022 Bank Mandiri, Selasa (31/1/2023).
Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen yoy menjadi Rp1.202,2 triliun.
Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi kredit korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya Rp370,2 triliun. Selain itu, kredit komersial naik 13 persen menjadi Rp196,3 triliun pada akhir 2022 lalu.
Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimistis pertumbuhan kredit tahun ini tumbuh di kisaran 10-12 persen secara yoy. Tentunya, dengan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
“Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah,” ujar Darmawan.
Editor: Jujuk Ernawati