Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi Tipis ke 8.391, DSSA-HDFA Pimpin Top Losers
Advertisement . Scroll to see content

Berganti Nama, Saham IATA Melonjak 158 Persen dalam 5 Hari

Kamis, 10 Februari 2022 - 14:13:00 WIB
Berganti Nama, Saham IATA Melonjak 158 Persen dalam 5 Hari
Harga saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) melonjak drastis setelah perusahaan resmi berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Harga saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) melonjak drastis. Kenaikan ini setelah perusahaan resmi berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (10/2/2022), saham IATA melejit 29 poin atau 18,47 persen di Rp186 per saham. Sebanyak 1,45 miliar lembar saham IATA ditransaksikan senilai Rp259,06 miliar.

Apabila melihat kinerja lima hari terakhir sejak ditutup koreksi pada 3 Februari 2022 di harga Rp72 hingga sesi pertama siang ini di Rp186, harga saham IATA telah melonjak 158,33 persen hanya dalam waktu lima hari.

Seperti diketahui, Perseroan baru saja melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan pemegang saham atas sejumlah hal.

Pertama, Perseroan mengubah Anggaran Dasar Perseroan yang secara rinci mengubah nama perseroan menjadi PT MNC Energy Investments Tbk.

Perseroan juga mengubah kegiatan utama perusahaan dari jasa pengangkutan udara niaga menjadi bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya di sektor pertambangan batu bara. Perubahan ini dilakukan untuk memitigasi kerugian akibat pandemi Covid-19.

Perubahan ini terjadi menyusul langkah Perseroan mengakuisisi 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR), sebuah perusahaan tambang batu bara di Musi Banyuasin yang dimiliki oleh PT MNC Investama Tbk (BHIT).

Adapun Perseroan mengalihkan asetnya kepada PT Indonesia Air Transport (IATA) yang merupakan anak usaha Perseroan dengan kepemilikan sebesar 99,99 persen saham.

Berdasarkan kinerja keuangan, IATA mencatatkan pendapatan usaha sebesar 7,2 juta dolar AS di bulan September 2021. Angka tersebut naik 15 persen dibanding 6,3 juta dolar AS pada bulan September 2020.

Namun, kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan berbagai beban usaha yang menghasilkan rugi bersih sebesar 4,7 juta dolar AS untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021, naik 118 persen dibanding rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumya sebesar 2,1 juta dolar AS.

Perseroan meyakini dengan ekspansi di bidang usaha yang baru terutama dari sektor pertambangan batu bara, dapat memperbaiki nilai perusahaan.

"Mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan," seperti dikutip melalui laporan resmi, Kamis (10/2/2022).

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut