BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Stagnan
JAKARTA,iNews.id - Prediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga, membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah ditutup pada level Rp14.355 per dolar AS, atau tidak berubah dari perdagangan sebelumnya.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, tidak bergeraknya rupiah pada perdagangan awal pekan ini, disebabkan pelaku pasar memperkirakan BI masih tetap mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini.
"BI mempertahankan suku bunga sambil menunggu komitmen perbankan baik perbankan plat merah maupun perbankan swasta untuk menurunkan suku bunga kredit lebih dalam lagi," kata Ibrahim, dalam riset hariannya, Senin (24/5/2021)
Ia menjelaskan, Gubernur Perry Warjiyo menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Mei 2021 pada 24-25 Mei. Konsensus pasar yang dihimpun para analis memperkirakan suku bunga acuan masih bertahan di 3,5%.
"Sejak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mengobrak-abrik perekonomian nasional, BI tidak tinggal diam. BI 7 Day Reverse Repo Rate diturunkan 200 basis poin ke 3,5%. Ini adalah suku bunga acuan terendah dalam sejarah Indonesia merdeka," ujar Ibrahim.
Selain itu, BI juga memberikan pelonggaran makroprudensial. Konsumen yang ingin mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tidak perlu menyiapkan uang muka, cukup bayar angsuran bulanan.
"Semua ini dilakukan untuk memberi 'pelumas' agar perekonomian Tanah Air bisa bergerak lebih mulus. Namun sepertinya perbankan belum bergerak dalam irama yang sama," tutur Ibrahim.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.340 hingga Rp14.380 per dolar AS.
Editor: Jeanny Aipassa