Bitcoin Anjlok Lagi Gara-gara China Tutup Penambangan Kripto
NEW YORK, iNews.id - Harga Bitcoin kembali turun selama akhir pekan di tengah kebijakan tegas China terhadap penambangan kripto. Baru-baru ini, China memerintahkan untuk menutup puluhan proyek penambangan Bitcoin di Sichuan.
Akibatnya Bitcoin anjlok 5,5 persen menjadi 34.142 dolar Amerika Serikat (AS) di New York pada Minggu, pukul 10.50 waktu setempat, turun keempat kalinya dalam lima sesi terakhir. Sementara Ethereum anjlok 5,9 persen menjadi 2.095 dolar AS.
Kepala Penjualan Over the Counter dan Institusional di FTX Jonathan Cheesman menilai, hashrate di China menurun signifikan imbas tambang Bitcoin ditutup. Hashrate adalah tingkat kecepatan penambang dalam menambang aset kripto.
"Secara jangka panjang sebagian besar melihat hashrate bergerak keluar dari China sebagai sinyal positif, tetapi dalam waktu dekat mungkin telah menyebabkan aksi jual," katanya, dikutip dari Bloomberg, Senin (21/6/2021).
Sementara itu, China telah membatasi penambangan kripto di tengah kekhawatiran penggunaan energi. Pemerintah kota Ya'aan, wilayah barat daya Sichuan berjanji kepada otoritas provinsi Sichuan akan memberantas operasi penambangan kripto dalam waktu setahun.
Menurut sebuah laporan di Global Times, penutupan banyak tambang Bitcoin di provinsi tersebut mengakibatkan lebih dari 90 persen kapasitas penambangan Bitcoin di China ditutup. Universitas Cambridge memperkirakan, sekitar 65 persen dari penambang Bitcoin dunia berada di China pada April 2020.
Analis pasar di Oanda Corp. Edward Moya mengatakan, Bitcoin ditekan oleh penurunan secara tiba-tiba token Titan menjadi hampir nol.
“Bitcoin jatuh karena kehancuran token Titan meningkatkan tekanan regulator untuk memberikan lebih banyak perlindungan bagi publik, ujarnya.
Editor: Jujuk Ernawati