Bos PTPN III Jadi Direktur Bank BTN
JAKARTA, iNews.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda utama perubahan susunan pengurus perseroan. Hasil RUPS memutuskan bahwa Dasuki Amsir menjabat Direktur Bank BTN.
"Kami menyambut baik Dasuki Amsir sebagai bagian dari keluarga besar Bank BTN semoga dengan bergabungnya Dasuki dapat memberikan kontribusi yang positif bagi BTN ke depannya," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, saat konferensi pers usai RUPSLB di Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Ia melanjutkan, Dasuki sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III dan pernah berkarier di Bank BNI. Sementara itu, susunan Komisaris Bank BTN tidak mengalami perubahan.
Adapun RUPSLB ini merupakan tindak lanjut dari surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor S-117/PB.313/217 tanggal 22 November 2017 perihal Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank BTN. Selain itu juga dilatartelakangi dengan pengangkatan Handayani sebagai Direksi Bank BRI pada tanggal 18 Oktober kemarin.
Selama 2017, bank dengan kode saham BBTN ini mencatatkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan aset, kredit maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) di atas 18 persen. Sementara, perbankan nasional hanya tumbuh di kisaran 10 persen.
"Dengan pencapaian tersebut, kami optimis pada akhir tahun ini Bank BTN bisa menembus peringkat lima besar perbankan nasional," ucapnya.
Pada tahun 2018, Bank BTN mematok target pertumbuhan moderat dengan konsisten pada misi dan visi bank. Target jangka pendek dan menengah Bank BTN adalah memperkuat posisinya di bidang perumahan dengan mendukung realisasi Program Sejuta Rumah.
"Program sejuta rumah masih menjadi pendorong utama kredit Bank BTN, karena itu kami akan optimal mendukung pemerintah untuk program subsidi baik Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Subsidi Selisih Bunga, Bantuan Uang Muka maupun Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT)," kata dia.
Berdasarkan rencana bisnis perusahaan, Bank BTN membidik pertumbuhan kredit mencapai kurang lebih 24 persen pada tahun 2018. Angka tersebut jauh di atas rata-rata target industri perbankan yang ditargetkan OJK hanya sebesar 13-14 persen.
Sementara itu, target DPK tahun 2018 sebesar 24 persen dengan porsi dana murah sebesar 48-49 persen dari total DPK. Angka tersebut juga di atas rata-rata target perbankan secara umum sebesar 14 persen.
Editor: Ranto Rajagukguk