Bukan Cuma Nafsu Makan, Nafsu Konsumtif pun Harus Dikendalikan saat Ramadan
                
                "Namun, godaan atau lapar mata sering kali menjadi penyebab jebolnya anggaran," kata Legowo di Jakarta (22/4/2021).
Selain itu, terkadang orang suka memberikan hadiah atas keberhasilan anak atas keberhasilannya menunaikan ibadah puasa. Alasan lainnya adalah karena ingin melanjutkan tradisi, seperti membeli baju dan sendal/sepatu baru, mudik, bagi-bagi angpao atau bingkisan, bukber (sebelum pandemi), dan lain-lain.
"Jika seluruh keinginan ini tidak di-rem atau cenderung menuruti hawa nafsu tanpa adanya pengelolaan keuangan yang benar, sangat mungkin akan berujung pada lilitan utang. Padahal, esensi berpuasa adalah untuk mengendalikan hawa nafsu," tutur Legowo.
Dia mengungkapkan, sangat tidak disarankan berutang untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, termasuk untuk keperluan Lebaran. Pasalnya, hal itu juga akan mengurangi hikmah Ramadan.
Legowo menyarankan agar lakukan konsumsi atau pembelanjaan dilakukan sesuai dengan kemampuan. Selain itu, setiap rejeki termasuk THR harus dsyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Cukup tidak cukup ya harus dicukup-cukupi. Tahan hawa nafsu. Nikmatilah puasa dan Lebaran dengan penuh rasa syukur, kesederhanaan, dan kebersamaan," ujar Legowo.
Editor: Jeanny Aipassa