Bursa Asia Jatuh Dipicu Data Ekonomi Mengecewakan dari Jepang dan China
BEIJING, iNews.id - Bursa saham utama Asia pada perdagangan jatuh ke zona merah pada perdagangan Senin (31/5/2021), dipicu data ekonomi mengecewakan dari Jepang dan China. Jepang melaporkan pertumbuhan output pabrik lebih lemah dari perkiraan, sedangkan pertumbuhan manufaktur China cenderung datar.
Investor bimbang antara optimisme tentang pembelanjaan konsumen dan output pabrik yang bangkit kembali, serta kekhawatiran bahwa tekanan inflasi yang meningkat dapat mendorong pemerintah dan bank sentral untuk menarik stimulus.
"Ini masih terasa seperti pasar yang mencari arah dalam menghadapi ketidakpastian," kata Patrik Schowitz, dari JP Morgan Asset Management dalam market review, seperti dikutip situs MarketWatch, Senin (31/5/2021).
Indeks Nikkei 225 (NIK) di Bursa Tokyo, turun 0,99 persen, seiring data penjualan ritel pada Mei 2021 yang turun sebesar 4,5 persen dibandingkan April 2021. Output pabrik naik di atas level pra-pandemi untuk pertama kalinya, tetapi pertumbuhan lebih rendah 2,5 persen dari yang diharapkan.
Hang Seng Indeks (HSI) di Bursa Hong Kong juga terkoreksi 0,25 persen. Begitu pula dengan Straits Times Index (STI) di Bursa Singapura yang turun 0,48 persen.
Kekhawatiran investor juga dipicu pernyataan pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed, bahwa ekonomi akan dibiarkan "berjalan panas" untuk memastikan pemulihan terjadi.
Hal itu dikhawatirkan menjadi sinyal bahwa Theb Fed dan bank sentral lainnya mungkin merasakan tekanan untuk menarik stimulus setelah kenaikan tajam tak terduga dalam harga barang-barang konsumen dan beberapa komoditas.
Editor: Jeanny Aipassa