Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Hijau, Nilai Transaksi Tembus Rp740 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Credit Suisse Dikhawatirkan Gagal Bayar, Investor Panik Lepas Saham

Kamis, 16 Maret 2023 - 07:31:00 WIB
Credit Suisse Dikhawatirkan Gagal Bayar, Investor Panik Lepas Saham
Saham Credit Suisse dilanda panic selling akibat investor khawator dengan goncangan pasar keuangan setelah kasus Silicon Valley Bank . Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

ZURICH, iNews.id - Credit Suisse mengalami goncangan akibat aksi lepas saham yang dilakukan investor karena panik (panic selling) dengan isu gagal bayar dan likuiditas lembaga keuangan global berusia 166 tahun itu. 

Aksi lepas saham Credit Suisse terjadi secara besar-besaran pada Rabu (15/3/2023), akibat pernyataan Ammar al-Khudairy, ketua Saudi National Bank, pemegang saham terbesar Credit Suisse. 

Dalam wawancara dengan televisi Bloomberg, Ammar al-Khudairy mengatakan Saudi National Bank tidak akan menginvestasikan lebih banyak dana ke Credit Suisse. Pernyataan itu, menimbulkan reaksi spontan investor yang langsung melepas saham Credit Suisse di Bursa Eropa. 

Ammar al-Khudairy kemudian mengklarifikasi bahwa yang dimaksukannya adalah Saudi National Bank tidak akan menambah kepemilikan di Credit Suisse melampaui 9,9 persen yang sudah dimilikinya karena masalah regulasi. Pasalnya, peraturan perbankan Swiss menetapkan kepemilikan saham sebesar 10 persen harus tunduk pada regulasi otoritas setempat. 

Namun klarifikasi yang disampaikan Ammar al-Khudairy tak mampu meredam kepanikan investor yang khawatir terhadap stabilitas sistem keuangan global setelah jatuhnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat pada pekan lalu. 

Aksi lepas saham Credit Suisse terus berlanjut hingga anjlok sebesar 24 persen di SIX Swiss Exchange, pada penutupan perdagangan Rabu (15/3/2023). 

Kejatuhan saham Credit Suisse tersebut mencapai rekor terendah sepanjang sejarah, dan harga obligasi juga turun tajam. Hal itu juga memicu biaya kontrak keuangan yang menjamin kegagalan bank melonjak ke level tertinggi dalam catatan.

Setelah penutupan perdagangan di Bursa Eropa, Swiss Central Bank menyatakan investor tak perlu cemas karena bank sentral akan turun tangan dan memberikan dukungan kepada Credit Suisse jika diperlukan.

Sebelumnya pada Selasa (14/3/2023), saham Credit Suisse telah terpukul oleh pengungkapannya tentang masalah dalam kontrol pelaporan keuangannya. Penemuan itu muncul setelah pertanyaan dari Securities and Exchange Commission, yang memaksa perusahaan untuk menunda publikasi laporan tahunannya.

Manajemen Credit Suisse kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa mereka mengatasi kelemahan tersebut dan mempertahankan laporan keuangannya siap dipublikasikan. Namun pernyataan dari Ammar al-Khudairy dalam wawancara dengan televisi Bloomberg pada Rabu (15/3/2023), membuat investor khawatir dengan masalah likuiditas lembaga keuangan tersebut, sehingga terjadi panic selling terhadap saham Credit Suisse. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut