Dolar AS Pagi Melemah ke Rp15.089
JAKARTA, iNews.id - Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan, Selasa (5/5/2020), pagi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda terpantau berada di level psikologis Rp15.000 per dolar AS.
Data Bloomberg pukul 09.54 WIB menunjukkan, rupiah terapresiasi 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp15.089 per dolar AS dari posisi kemarin Rp15.100 per dolar AS. Laju pergerakan harian rupiah tercatat Rp15.075-15.137 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp15.115 per dolar AS.
Business Insider mencatat, rupiah menguat 83 poin atau 0,55 persen menjadi Rp15.082 per dolar AS dari sesi terakhir sebelumnya Rp15.165 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp15.165 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp15.037-15.165 per dolar AS.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 31 poin menjadi Rp15.104 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.075 per dolar AS
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menuturkan, nilai tukar rupiah Selasa pagi bergerak menguat jelang pengumuman data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal satu 2020. Dia menyebut, sentimen positif kelihatannya kembali lagi ke pasar keuangan pagi ini mengikuti penguatan indeks saham AS semalam dan penguatan harga minyak mentah.
"Sentimen positif datang dari rencana pelonggaran lockdown di AS karena melandainya kasus positif Covid-19, meski ada kekhawatiran pembukaan lockdown akan menyebabkan gelombang kedua wabah Covid-19," ujar Ariston.
Penguatan harga minyak mentah, lanjut Ariston, juga mengindikasikan pasar mulai melihat potensi pemulihan ekonomi dalam waktu dekat. Dari dalam negeri, pasar akan menantikan data pertumbuhan ekonomi yang diprediksi pasar tumbuh 4,04 persen (yoy).
"Bila data dirilis lebih tinggi dari ekspektasi, ini bisa menjadi dukungan untuk penguatan rupiah hari ini," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan berpotensi menguat menuju ke arah Rp14.800 per dolar AS dengan level resisten di kisaran Rp15.150 per dolar AS.
Editor: Ranto Rajagukguk