Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BRI Rombak Jajaran Direksi, Viviana Dyah Jadi Wadirut
Advertisement . Scroll to see content

Dorong Literasi Keuangan, Bhinneka Life Edukasi Guru Ekonomi se-Jabar

Kamis, 15 November 2018 - 19:11:00 WIB
Dorong Literasi Keuangan, Bhinneka Life Edukasi Guru Ekonomi se-Jabar
PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar edukasi bagi guru ekonomi tingkat SMA se-Jabar di SMA 10 Bandung, Jalan Cikutra, Kamis (15/11/2018). (Foto: iNews.id/Yogi Pasha
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.id - Masyarakat dinilai lebih tahu bagaimana menghabiskan uang, ketimbang mengelolanya secara benar. Hal itu dibuktikan dengan masih rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap asuransi.

Demi menambah pemahaman terhadap literasi keuangan bagi masyarakat, PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar edukasi bagi guru ekonomi tingkat SMA se-Jabar di SMA 10 Bandung, Jalan Cikutra, Kamis (15/11/2018)

Direktur SDM dan Umum Bhinneka Life Rully Safari mengatakan, literasi perencanaan keuangan sangat penting untuk masyarakat. Berdadarkan data, pemahaman tersebut masih sangat minim.

Karena itu untuk meningkatkan kemampuan literasi perencanaan keuangan, Bhineka Life bersama OJK menyasar guru-guru tingkat SMA agar kesadaran literasi perencanaan keuangan bisa terus tersampaikan kepada anak usia sekolah.

“Karena yang kita harapkan bahwa pendidikan literasi keuangan ini akan berkelanjutan, kalau guru-guru kita yang kita sasar duluan mereka bisa membagi ilmunya kepda murid-muridnya jadi pengetahuan ini berkelanjutan terus menerus, jadi seharusnya ilmu perencanaan keuangan itu pendidikannya dimulai dari masa belia,” kata dia usai memberikan sambutan pada acara literasi perencanaan keuangan guru mata pelajaran ekonomi tingkat SMA di Jawa Barat, di SMA Negeri 10 Bandung, Kamis (15/11/2018).

Menurut dia, dengan pengenalan literasi perencanaan keuangan pada siswa SMA, diharapkan setelah lulus siap menghadapi dunia keuangan di perguruan tinggi dan saat bekerja nanti. “Hubungan dengan keuangannya sangat erat, sehingga penting sekali untuk mereka mengerti melakukan perencanaan, mulai mengelola, menabung, itu mulai dari sekarang,” kata dia.

Pihaknya pun mengaku telah melakukan penyuluhan literasi perencanaan keuangan tidak hanya di lingkungan pendidikan, tapi juga organisasi dan badan yang berkaitan dengan keuangan.

“Kita melakukan literasi bukan hanya kepada guru, kita juga melakukan literasi kepada badan usaha milik desa, yang lainnya juga kita lakukan,” ujarnya.

Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor Regional 2 Jawa Barat OJK Riwin Mirhadi mengatakan, angka literasi keuangan masyarakat Indonesia masih sangat kecil. Dia mencontohkan, masyarakat yang mempunyai rekening baru 67 persen dari total populasi.

Sayangnya, dari jumlah itu, tidak semua paham atas rekening itu. Edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan keuangan, kata dia, penting dilakukan agar masyarakat bisa melakukan pengelolaan keuangan untuk masa depan. “Ternyata, tidak ada belajaran bagaimana mengelola uang. Yang kita tahu bagaimana membelanjakan uang itu,” kata Riwin.

OJK mencatat, hingga 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 persen. Angka itu turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84 persen. Rendahnya tingkat literasi ini berdampak kepada masih banyaknya penduduk Indonesia yang tidak terlindungi asuransi.

Hal itu selaras dengan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), di mana dari total penduduk Indonesia sekitar 255 juta jiwa, baru sekitar 7,5 persen masyarakat yang memiliki asuransi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut