Erdogan Kembali Jadi Presiden, Lira Turki Merosot
Penampilan Erdogan yang mengejutkan pada putaran pertama pemilihan presiden Turki telah memicu aksi jual obligasi internasional Turki dan lonjakan biaya di tengah memudarnya harapan akan perubahan kebijakan ekonomi.
Dalam pidato kemenangannya, Erdogan mengakui bahwa inflasi adalah masalah yang paling mendesak saat ini. Tetapi, dia meyakini hal tersebut akan menurun, menyusul kebijakan suku bunga bank sentral yang dipotong menjadi 8,5 persen dari 19 persen pada dua tahun lalu.
Para analis mewanti-wanti mengenai seberapa besar pertumbuhan ekonomi yang digembar-gemborkan oleh pemerintah baru Erdogan.
"Erdogan tidak mungkin menerima pendekatan ekonomi ortodoks langsung. Namun, beberapa penyesuaian terhadap pendekatan heterodoks saat ini dapat diadopsi menjelang pemilihan lokal Maret 2024," ucap Co-President Teneo, Wolfango Piccoli.
Editor: Aditya Pratama