Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tak Hanya Garuda, Krakatau Steel Juga bakal Dapat Suntikan Modal dari Danantara
Advertisement . Scroll to see content

Fintech Potensial di Tahun Kelinci Air 2023, Ini Strategi Investasinya

Rabu, 21 Desember 2022 - 10:34:00 WIB
Fintech Potensial di Tahun Kelinci Air 2023, Ini Strategi Investasinya
Ilustrasi Financial Technology (Fintech). (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Fintech (Financial Technology) menjadi salah satu sektor potensial di tahun kelinci air 2023. Hal itu, dipicu kebutuhan modal yang akan mendorong investor maupun pelaku usaha mencari sumber pendanaan. 

Founder Feng Shui Consulting Indonesia, Yulius Fang, mengatakan resesi global akan dialami oleh berbagai negara pada 2023. Ekonomi Indonesia masih bisa bertahan, tapi dari iklim usaha akan lesu apalagi yang berhubungan dengan ekspor.

"Dengan demikian kita akan bisa melihat ada penurunan demand, penurunan permintaan, penurunan ekspor, dan hal lainnya yang berkaitan dengan bisnis, sementara itu pelaku bisnis masih tetap bayar cicilan ke bank atau ada modal yang diperlukan karena sudah ekspansi maupun modal kerja," kata Yulius dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Rabu (21/12/2022).

Dia menjelaskan, karena omzet yang berkurang dan masih dibutuhkan modal kerja, maka pelaku usaha atau investor akan mencari sumber pendanaan atau peminjaman modalnya.

Dengan suku bunga bank yang meningkat disertai persyaratan yang ketat, investor dan pelaku usaha cenderung membutuhkan dana cepat dan mau tidak mau memakai pinjaman alternatif seperti pinjaman online atau Fintech. 

"Itu sebabnya Fintech menjadi salah satu sektr potensian di tahun 2023, tapi investor harus cermat menghitung keuangan di tahun kelinci air," ujar Yulius.

Untuk potensi resesi global, Yulius menyarankan agar lebih berpikir positif dan jangan berpikiran sempit. Dalam menjalankan bisnis harus lebih ekspresif, fleksibel, serta kerja keras dengan sikap antusias.

Dia mengungkapkan, meskipun tahun depan banyak prediksi yang mengkhawatirkan, tapi sesuai pesan Presiden Joko Widodo, semua orang sebaiknya tetap bersikap optimistis. 

Yulius mengungkapkan, tahun 2023 akan sama seperti awal pandemi pada 2020, di mana banyak sektor yang rontok akibat resesi global, namun bisa diatasi jika menerapkan antisipasi sejak dini.

"Di masa awal pandemi banyak yang rontok. Tahun 2023 ini, kita juga akan melihat khususnya kita antisipasi dari April sampai Oktober ada penuh perjuangan dalam hal ekonomi. Hopefully para investor bisa mengantisipasinya dari awal," katanya.

Terkait strategi investasi saham di 2023, Yulius menyarankan lebih wait and see di 3 bulan awal, kemudian buy on weakness di April-Oktober, dan melihat hasilnya di tahun 2024. Untuk investasi reksadana juga bisa melakukan averaging, incase kalau ada penurunan, unitnya bisa ditambah seperti itu.

"Jadi strategi ini penting artinya jangan terlalu gegabah untuk beli, jangan FOMO lah, biasa reli akhir tahun-awal tahun kan," ungkap Yulius.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut