Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MNC Tourism Raup Laba Bersih Rp625,9 Miliar di Kuartal III 2025
Advertisement . Scroll to see content

IATA Berhasil Bukukan Laba Bersih 9,4 Juta Dolar AS di Kuartal I 2022 usai Akuisisi BCR

Kamis, 21 April 2022 - 08:00:00 WIB
IATA Berhasil Bukukan Laba Bersih 9,4 Juta Dolar AS di Kuartal I 2022 usai Akuisisi BCR
IATA berhasil bukukan laba bersih 9,4 juta dolar AS di kuartal I 2022 usai akuisisi BCR. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) membukukan laba bersih pada kuartal I tahun ini setelah bertahun-tahun merugi. Peningkatan kinerja tersebut merupakan hasil dari langkah strategis perseroan mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR).

Untuk pertama kalinya sejak bertahun-tahun, IATA mencatatkan laba bersih sebesar 9,4 juta dolar AS di kuartal I 2022. Sementara pendapatan perusahaan tercatat sebesar 40,4 juta dolar AS, naik 2.543 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu sebesar 1,5 juta dolar AS. 

Seiring dengan kenaikan pendapatan, EBITDA Perseroan juga mengalami peningkatan tajam dari negatif 300.000 dolar AS menjadi positif 23,5 juta dolar AS. Bahkan kinerja keuangan perseroan pada kuartal I tahun ini masih lebih unggul dibandingkan dengan kinerja keuangan sepanjang tahun lalu. 

Untuk diketahui, BCR baru tercatat dalam laporan keuangan IATA mulai 1 Desember 2021. Untuk tahun buku 2021, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar 17,2 juta dolar AS, EBITDA sebesar 4,6 juta dolar AS, dan rugi bersih sebesar 500.000 dolar AS.

Adapun kinerja operasional BCR mencatatkan peningkatan produksi pada kuartal I 2022 dibandingkan kuartal I tahun lalu. Pada kuartal I 2022, BCR mencapai total produksi 852.322 metrik ton (MT), naik 95,4 persen (quarter on quarter/QoQ) dibandingkan dengan 436.251 MT pada kuartal yang sama tahun lalu. 

Sementara dibandingkan dengan kuartal IV 2021, produksi BCR meningkat 13,3 persen dari 752.299 MT. PMC menyumbang 66,9 persen dari total produksi BCR kuartal I ini. Produksi pada 2022 diperkirakan masih akan terus meningkat dengan penambahan 2 area tambang baru di PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) yang akan beroperasi mulai kuartal kedua 2022.

Penjualan batu bara juga meningkat seiring peningkatan produksi. Perseroan mencatat penjualan sebesar 823.543 MT pada kuartal I 2022, naik 70,3 persen QoQ dibanding 483.719 MT pada kuartal yang sama tahun lalu. China, India, Vietnam, Thailand dan Malaysia merupakan negara tujuan ekspor batu bara perseroan.

Peningkatan produksi ini memanfaatkan momentum tingginya permintaan dan harga batu bara di pasar
internasional. Peningkatan ini tidak luput dari beberapa hal:

  1. Harga gas dan minyak yang tinggi sehingga banyak yang beralih ke batu bara.
  2. Embargo komoditas energi Rusia akibat invasi Rusia ke Ukraina.
  3. Energi yang terbarukan masih belum dapat diandalkan untuk menggantikan peran batu bara.
  4. Pemulihan ekonomi pasca pelonggaran lockdown Covid-19.

BCR merupakan perusahaan pemilik 9 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang baru diakuisisi IATA pada akhir tahun lalu. BCR menargetkan produksi sebesar 7,8 juta MT pada tahun ini dari ke empat IUP yang dimiliki PT Putra Muba Coal (PMC), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), PT Arthaco Prima Energi (APE) dan PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE).

Executive Chairman of MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, 2021 adalah tahun yang berbeda. Telah terjadi perubahan drastis yang dilakukan negara dan orang-orang bersedia untuk beradaptasi dengan apa yang sekarang dikenal sebagai new normal. Sentimen yang sama dirasakan oleh managemen dan para pemegang saham, di mana IATA mengambil lompatan untuk mengubah perseroan menjadi perusahaan energi. 

"Hal ini merupakan keputusan yang tepat dan kami dengan bangga mengumumkan bahwa harga yang dibayarkan memperoleh hasil. Sekarang, IATA berkembang pesat," kata dia, Kamis (21/4/2022).

Baru-baru ini, perseroan memperluas portofolio energi masuk ke sektor minyak dan gas. Dia berharap, IATA dapat menjajaki peluang investasi lain di sektor energi, seperti sumber daya terbarukan. 

"Dan perseroan akan siap membantu bangsa dalam membangun masa depan yang lebih hijau ketika saatnya tiba," ujar Hary. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut