JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung melemah di sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks saham berada pada kisaran 6.784-6.925.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto menuturkan, kesimpulan dari perdagangan sebelumnya, pada akhirnya terlihat, IHSG hanya bergerak di 1 range saja, tidak uptrend, tidak downtrend, hanya sideways yang belum berakhir.
Laba Industri China Melonjak 21 Persen pada September 2025
"Pergerakan IHSG sendiri masih belum berubah di atas trend line, walaupun sudah cukup bagus dengan beberapa kali berhasil menembus level 6.900," tulis William dalam analisisnya, Jumat (25/8/2023).
William menambahkan, sektor penekan IHSG pada perdagangan kemarin datang dari teknologi, pertambangan, dan industrial.
"Sedangkan saat ini, saham-saham dari emiten yang terkait dengan EBT dan bursa karbon mendapat perhatian khusus dari pelaku pasar," tuturnya.
Walaupun nampak sideways, namun bukan berarti saham-saham big caps menjadi tidak menarik, misalnya, saham BMRI masih melanjutkan penguatannya pada perdagangan kemarin.
"Dengan kondisi ini kita mengetahui bahwa peluang mengoleksi saham-saham big caps ini masih ada, dan tren saham-saham ini bisa saja bergerak di luar IHSG (tidak sejalan," katanya.
Nilai transaksi mengalami penurunan di saat IHSG melemah, menurut William, indikasi jenuh jual belum terlihat. Secara faktor teknikal, indikator MACD memperlihatkan potensi IHSG untuk mengakhiri sideways menuju uptrend namun tidak dalam waktu dekat.
"Level penutupan IHSG berada di bawah 6.900, secara psikologis memperlihatkan bahwa level ini tidak mampu ditembus dan arah IHSG adalah melemah. Kami menilai bahwa pergerakan IHSG masih bersifat pengujian resistance," ucap William.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku