JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi koreksi pada sepanjang perdagangan, Senin (2/12/2024). Indeks saham akan berada pada kisaran 7.000-7.200.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto menuturkan, koreksi lanjutan masih dari beban big caps yang terkena net sell asing ditambah ADRO yang masih menurun efek pembagian dividen.
BKPM Catat Jumlah Pelaku Usaha Bertambah 3 Juta Orang dalam Satu Tahun
"IHSG mengakhiri perdagangan bulan November 2024 dengan posisi bertahan di area demand zone 6.998-7.118. Secara historis, IHSG memiliki sejarah selalu menghijau di bulan Desember, kecuali tahun 2022," kata William dalam analisisnya, Senin (2/12/2024).
Apabila sejarah terulang, maka IHSG bisa mengalami rebound di bulan ini, setidaknya pada saat memasuki pekan kedua setelah bottoming terjadi.
Sebelumnya, investor asing kembali net sell mencapai Rp1,6 triliun, tekanan net sell masih tinggi, net sell terbesar terjadi pada BBRI, BMRI, ADRO, TPIA dan BUMI (diurutkan sesuai 5 terbesar).
Dengan demikian, secara analisis teknikal, IHSG melanjutkan koreksi, dan tertahan pada area demand zone 6.998-7.118. Area ini kembali diuji untuk mengidentifikasi fase bottoming IHSG.
Adapun Resistance IHSG menurun menjadi 7.200. IHSG belum berhasil menembus resistance MA20 pada tanggal 26 November 2024 adalah indikasi bahwa IHSG bergerak dalam tren menurun.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku