IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah Tertekan Bursa Global, Berikut Saham Pilihan
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan mengalami tekanan sepanjang perdagangan. Pergerakan IHSG diperkirakan berada pada kisaran 6.722-7.002.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pascalibur panjang pergerakan IHSG merespons bursa global yang mengalami tekanan sepanjang jeda libur IHSG.
"Pola gerak market masih terlihat memiliki potensi tertekan dalam jangka pendek, namun mengingat saat ini kondisi masih berada di awal tahun dan secara year to date capital inflow masih tercatat cukup besar," kata dia dalam risetnya, Selasa (10/5/2022).
Dengan demikian, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah ke panjang yang tentunya fokus tetap kepada saham saham yang memiliki fundamental kuat.
Adapun saham-saham yang dapat menjadi pilihan pada hari ini, yakni:
Sementara IHSG pada Senin (9/5/2022) ditutup di zona merah. IHSG sempat menembus level 7.156, namun berakhir anjlok 319,16 poin atau 4,42 persen ke 6.909,75.
Pada penutupan perdagangan kemarin, tercatat 163 saham menguat, 423 saham melemah dan 114 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp24,1 triliun dari 23,7 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Sementara itu, Wall Street ditutup dengan S&P 500 berakhir di bawah 4.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Maret 2021 pada perdagangan Senin (9/5/2022) waktu setempat. Tak hanya itu, Nasdaq juga turun lebih dari 4 persen imbas aksi profit taking yang dipimpin oleh saham pertumbuhan mega-cap karena investor semakin khawatir tentang kenaikan suku bunga.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 653,67 poin atau 1,99 persen menjadi 32.245,7. Sedangkan S&P 500 kehilangan 132,1 poin atau 3,20 persen menjadi 3.991,24, penutupan terendah sejak 31 Maret 2021.
Nasdaq Composite anjlok 521,41 poin atau 4,29 persen menjadi 11.623,25. Indeks Nasdaq ditutup pada level terendah sejak November 2020.
Investor khawatir tentang seberapa agresif Federal Reserve perlu menjinakkan inflasi. Bank sentral AS pekan lalu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mencapai level tertinggi sejak November 2018 sebelum turun pada Senin.
Editor: Jujuk Ernawati