Gubernur Fed Jerome Powell sebelumnya menyatakan pihaknya tak akan terburu-buru untuk memangkas Fed Funds Rate (FFR) pada Desember, setelah melihat sejumlah data inflasi terakhir.
“Hal ini dinilai merefleksikan keraguan BI terhadap peluang pemangkasan the Fed Rate pada Desember 2024,” terangnya.
Sebelumnya market memantau data ekspor-impor yang menunjukkan pertumbuhan signifikan. Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 24,41 miliar dolar AS, naik 10,25 persen year-on-year (yoy).
Sementara nilai impor per Oktober 2024 mencapai 21,94 miliar dolar AS, menanjak 17,49 persen dibandingkan Oktober 2023.
Dari mancanegara, pasar mengantisipasi rilis data Existing Home Sales Amerika Serikat periode Oktober 2024. Survei manufaktur dari S&P Global Manufacturing PMI juga menjadi perhatian.
Uni Eropa juga dijadwalkan merilis data inflasi Oktober 2024 yang diperkirakan meningkat ke level 2 persen. Kondisi tersebut diyakini dapat mempengaruhi kebijakan moneter bank sentral Eropa (ECB) di akhir 2024.
Jepang -mewakili kawasan Asia- juga akan mengumumkan angka Neraca Perdagangan Oktober 2024. Pasar memperkirakan ada defisit JPY360.4 miliar.
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku