INDF Bakal Bagi Dividen Rp278 dan ICBP Rp215 per Saham, Kapan?
JAKARTA, iNews.id - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp2,44 triliun atau 31,93 persen dari laba bersih perseroan 2011 sebesar Rp7,64 triliun. Dengan begitu, para pemegang saham akan mendapat dividen sebesar Rp278 per saham.
Berdasarkan laporan keuangan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2021 sebesar Rp7,64 triliun atau naik 18 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,46 triliun. Sementara itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp870 dari sebelumnya Rp735. Kenaikan tersebut seiring dengan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 22 persen menjadi Rp99,35 triliun dari sebelumnya Rp81,73 triliun.
Adapun dividen akan dibayarkan pada 24 Agustus 2022. Pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat (22/7/2022).
Sementara itu, anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memutuskan untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp2,5 triliun atau 39,12 persen dari laba bersih perseroan sebesar Rp6,39 triliun. Para pemegang saham akan mendapat dividen Rp215 per saham, yang akan dibayarkan pada 23 Agustus 2022 mendatang.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham, mitra usaha, kreditur dan konsumen atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada perseroan. Selain itu, dia juga berterima kasih kepada jajaran manajemen dan karyawan atas dedikasi dan kerja keras yang diberikan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terus mendukung INDF dalam menjalani tahun yang penuh tantangan ini," kata Anthoni dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (23/7/2022).
Berdasarkan laporan keuangan, ICBP membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,39 triliun atau turun 3 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,59 triliun. Sementara itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp548 dari sebelumnya Rp565.
Meski mengalami penurunan laba, pendapat bersih perseroan tercatat tumbuh sebesar 21,78 persen menjadi Rp56,80 triliun dari sebelumnya Rp46,64 triliun. Penjualan mi instan mencatatkan pendapatan sebesar Rp40,99 triliun, produk susu atau dairy sebesar Rp9,14 triliun, makanan ringan sebesar Rp3,39 triliun, produk penyedap makanan Rp2,85 triliun serta nutrisi dan makanan khusus mencatat pendapatan sebesar Rp1,04 triliun dan produk minuman membukukan pendapatan sebesar Rp1,34 triliun.
Anthoni menuturkan, meski dihadapkan pada berbagai tantangan, perseroan berhasil melampaui target kinerja dengan kontribusi yang baik dari kegiatan usaha di dalam negeri maupun luar negeri. Tahun ini, perseroan akan fokus pada upaya untuk mempertahankan kinerja, dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan tingkat profitabilitas, serta mempertahankan posisi neraca keuangan yang sehat.
"Kami akan terus memperkuat model bisnis kami agar dapat menanggapi perubahan yang terjadi secara tepat waktu," ujarnya.
Editor: Jujuk Ernawati