Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PBNU Menyesalkan Perilaku Pendakwah Elham Yahya: Jaga Akhlak! 
Advertisement . Scroll to see content

Ini Alasan PBNU Dukung Pembentukan Bank Syariah Indonesia

Jumat, 18 Desember 2020 - 12:16:00 WIB
Ini Alasan PBNU Dukung Pembentukan Bank Syariah Indonesia
PBNU mengungkap sejumlah alasan terkait perlunya dukungan pembentukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkap sejumlah alasan terkait perlunya dukungan pembentukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Bank Syariah Indonesia merupakan hasil merger tiga bank syariah milik Himbara.

Ketua PBNU Marsudi Syuhud menuturkan, alasan pertama, bank hasil merger bisa memberi manfaat besar bagi publik karena memiliki modal dan aset yang besar. Kedua, penggabungan tiga bank syariah milik Himbara menciptakan efisiensi bagi bank-bank yang terlibat, serta secara khusus di industri perbankan syariah.

"Kemudian, diharapkan Bank Syariah Indonesia bisa persebarannya ini merata karena kekuatannya besar. Keberadaannya yang tersebar di berbagai daerah membuat manfaat bank ini bisa dirasakan oleh umat, ujar Marsudi dalam keterangan tertulis, Jumat (18/12/2020).

Selain mengungkap alasan mendukung merger bank syariah milik Himbara, PBNU juga menyampaikan harapan agar Bank Syariah Indonesia bisa menjawab segala nada pesimistis dan kritis yang ditujukan kepada mereka.

Kemudian, entitas hasil merger diharap bisa memiliki fokus serta rencana bisnis yang jelas ke depannya. Bank Syariah Indonesia harus segera menentukan apakah akan fokus melayani nasabah segmen korporat atau ritel.

"Memang ada pandangan yang mengkritisi merger ini, yaitu apa bisa bank ini gesit, lincah, untuk menangkap peluang peluang yang besar ini? Nah, ketika ada yang mengkritisi ini diharap bisa dijawab oleh Bank Syariah Indonesia," kata dia.

Marsudi menambahkan, Bank Syariah Indonesia harus bisa memiliki fasilitas serta layanan dan produk bertaraf internasional. Hal ini diperlukan agar Bank Syariah Indonesia betul-betul menarik di mata masyarakat dan pasar, serta menjadi solusi bagi nasabah nasional serta global yang membutuhkan berbagai layanan keuangan syariah.

"Tidak boleh kalah dengan fasilitas bank konvensional baik dari segi IT atau layanan internasional. Kan macam-macam itu layanannya, produk-produknya harus lebih menarik dan bisa diterima oleh kebutuhan pasar. Masih banyak produk baru yang bisa dikembangkan oleh Bank Syariah Indonesia pasca merger sehingga bisa menopang model-model transaksi syariah baik nasional atau internasional," ucapnya.

Marsudi berpesan agar Bank Syariah Indonesia tidak gegabah ketika hendak mengambil kebijakan yang terkait Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan. "Kalau ada rasionalisasi SDM, saya harap dengan kajian yang mendalam sehingga sisi mana yang harus dirasionalkan dan diperlukan. Jangan memberatkan dan jangan sampai tidak adil atas human resource yang ada," ujarnya.

Sementara itu, Ketua PBNU Robikin Emhas menyampaikan kehadiran bank syariah yang kuat diperlukan Indonesia untuk menjawab kondisi semakin bergairahnya pertumbuhan ekonomi syariah global. Dia menilai positif proses penggabungan tiga bank syariah milik negara yang hingga kini masih berjalan dan jika tak ada aral kendala, Bank Syariah Indonesia akan efektif beroperasi per 1 Februari 2021.

"Saya kira bagus merger bank syariah BUMN ini. Bank syariah yang kuat sangat dibutuhkan di tengah makin bergairahnya pertumbuhan ekonomi syariah di berbagai negara, termasuk di Indonesia," ujar Robikin.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut