Investasi Jadi Salah Satu Topik yang Banyak Dicari saat Pandemi Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Investasi menjadi salah satu topik yang cukup banyak dicari masyarakat di masa pandemi Covid-19. Hal ini diketahui berdasarkan hasil penelitian Jenius dengan tema “Adaptasi Gaya Hidup Digital Savvy Selama Pandemi 2021” yang melibatkan sebanyak 527 responden masyarakat digital savvy, usia 26-40 tahun yang dilangsungkan pada Maret 2021 dengan minat investasi di masa pandemi sebesar 28 persen.
“Ditemukan bahwa lima topik yang paling dicari selama pandemi adalah Covid-19 (33 persen), investasi (28 persen), streaming hiburan (10 persen), bisnis (8 persen), dan financial planning (7 persen),” ujar Digital Banking Business Product Head Bank BTPN, Waasi B. Sumintardja dalam video conference, Kamis (3/2/2022).
Dia menambahkan, masyarakat digital savvy juga dapat mengalokasikan ulang dana yang telah disiapkan untuk rencana yang tertunda akibat pandemi untuk menabung (38 persen), investasi (24 persen), kebutuhan sehari-hari (14 persen), deposito (9 persen), dan kesehatan (3 persen).
“Dengan begitu Jenius telah meluncurkan fitur investasi reksa dana di Jenius memungkinkan pengguna untuk dapat mengetahui profil risiko, membuat akun reksa dana, membuat portofolio, mencari produk reksa dana yang sesuai untuk mengisi portofolio, mudah beli dan jual, hingga mudah memantau performa portofolio investasi. Semuanya bisa dilakukan langsung dari menu Investment di halaman Wealth pada aplikasi Jenius,” kata dia.
Adapun kelebihan dari fitur reksa dana di Jenius antara lain adalah kemudahan dalam membuka akun reksa dana, karena tak perlu mengisi banyak data dan pengguna cukup menginformasikan tingkat pendidikan terakhir saja.
“Diluncurkannya fitur Investasi di Jenius ini menunjukkan bukti nyata komitmen Jenius untuk menjadi solusi life finance yang semakin lengkap agar terus relevan dengan kebutuhan masyarakat digital savvy di Indonesia,” ucapnya.
Ke depan, Jenius berharap untuk terus berkembang dan menghadirkan inovasi-inovasi baru, tentunya dengan melalui proses kokreasi dan kolaborasi.
Editor: Aditya Pratama