Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1, Aturan Rampung 2027
Advertisement . Scroll to see content

Kaleidoskop 2023: Nilai Tukar Rupiah Sulit Beranjak dari Level Rp15.000

Minggu, 24 Desember 2023 - 07:37:00 WIB
Kaleidoskop 2023: Nilai Tukar Rupiah Sulit Beranjak dari Level Rp15.000
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak fluktuatif sepanjang tahun 2023. Namun, mata uang Garuda itu sulit meninggalkan level psikologis Rp15.000. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak fluktuatif sepanjang tahun 2023. Melansir data perdagangan di pasar spot, sepanjang tahun hingga Rabu (20/12/2022), rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar sebesar 0,47 persen. 

Pergerakan mata uang Garuda itu terbentang pada level Rp14.693-Rp15.927 sepanjang tahun ini. Pada awal tahun, nilai tukar rupiah sulit meninggalkan level psikologis Rp15.000 karena sentimen baik dari domestik maupun global turut mewarnai pergerakan nilai rupiah sepanjang tahun berjalan.

Jika dibandingkan dengan nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan awal tahun, 2 Januari 2023 di level Rp15.499 per dolar AS, maka rupiah hanya menguat beberapa persen.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan perdana tahun 2023 dibuka fluktuatif dan cenderung melemah seiring dengan sorotan investor global terhadap outlook suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve di 2023. Selain itu, pergerakan nilai tukar juga dipengaruhi kekhawatiran pembukaan pembatasan Covid-19 di China yang gagal.

Kaleidoskop 2023: Nilai Tukar Rupiah Sulit Beranjak dari Level Rp15.000
Kaleidoskop 2023: Nilai Tukar Rupiah Sulit Beranjak dari Level Rp15.000

Lalu, pada perdagangan 28 Februari 2023, nilai rupiah ditutup menguat 0,06 persen atau naik 9,5 poin ke Rp15.260 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah menguatnya indeks dolar AS sebesar 0,16 persen ke 104,83.

Pada Maret dan April 2023, rupiah berhasil meninggalkan level Rp15.000 per dolar AS. Terbukti, pada akhir perdagangan 31 Maret, rupiah ditutup menguat 0,34 persen atau 51,5 poin ke level Rp14.995 per dolar AS. Sedangkan pada 28 April 2023, rupiah lanjut ditutup menguat ke Rp14.674 per dolar AS.

Pada akhir perdagangan Mei 2023, rupiah kembali ditutup mendekati level Rp15.000 per dolar AS, diikuti indeks dolar AS terpantau naik 0,36 persen ke 103,53. Diikuti penutupan 27 Juni 2023 rupiah ditutup di level Rp14.993.

Nilai tukar rupiah pada 31 Juli 2023 ditutup menguat 0,17 persen ke level Rp15.080 per dolar AS. Diikuti penutupan rupiah pada akhir Agustus 2023 yang menguat 0,07 persen ke level Rp15.230 per dolar AS.

Pada Oktober 2023 nilai tukar rupiah menguat 0,03 persen dibanding penutupan hari sebelumnya yang diperdagangkan Rp15.875 per dolar AS. Diperkirakan untuk pergerakan nilai tukar harian, rupiah akan berada pada kisaran Rp15.851-Rp15.875 per dolar AS. 

Pada 27 Juli 2023, The Fed memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan 25 basis poin (bps) alias 0,25 persen ke rentang 5,25 persen-5,5 persen. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah suku bunga AS dalam 22 tahun terakhir. Namun, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,75 persen.

Nilai tukar rupiah di pasar spot sempat berada di titik terendah Rp14.665 per dolar AS pada Jumat, 28 April 2023. Kemudian, untuk titik tertinggi pada tahun ini pernah berada di kisaran Rp15.875 per dolar AS.

Kondisi nilai tukar rupiah saat ini berlawanan dengan sebagian besar mata uang di regional yang sedang menguat terhadap dolar AS. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah pada 22 November 2023 menguat 1,99 persen dibandingkan dengan level akhir Oktober 2023.

Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga.

Selain itu, hal tersebut juga didorong oleh imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut