Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Tarik Utang Baru Rp570,1 Triliun per Oktober 2025
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Fraud Naik Signifikan Selama Pandemi, Tertinggi di Segmen E-commerce

Jumat, 24 September 2021 - 15:51:00 WIB
Kasus Fraud Naik Signifikan Selama Pandemi, Tertinggi di Segmen E-commerce
Kasus fraud naik signifikan selama pandemi, tertinggi di segmen e-commerce
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Data Bank Mandiri menunjukkan kasus kecurangan atau fraud meningkat signifikan sejak ekonomi melemah akibat pandemi Covid-19. Kasus fraud di sektor e-commerce melonjak 83 persen, sektor jasa keuangan meningkat 60 persen, dan perkreditan naik 40 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, meningkatnya kasus fraud dengan sejumlah ancaman kejahatan siber berbanding lurus dengan berkembangnya transaksi digital selama masa pandemi Covid-19.

"Fraud menyerang seluruh pelaku digital tanpa kecuali, mulai dari nasabah, merchant, payment gateway hingga institusi keuangan," kata dia dalam Dialog Kebangsaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara virtual, Jumat (24/9/2021).

Dia menambahkan, banyaknya data pribadi yang bocor membuat modus fraud semakin berkembang. Fraudster atau orang yang melakukan fraud menggunakan informasi sensitif ini untuk melakukan account takeover dan membuat akun baru.

“Data menunjukkan, modus account takeover ini meningkat 75 persen secara year on year, dan satu dari tujuh account baru kami mengidentifikasi itu adalah penipuan,” ujarnya.

Darmawan menuturkan, dibutuhkan dukungan proses dan teknologi untuk memitigasi risiko dalam transaksi digital dan kejahatan siber.

"Tentunya kita tidak ingin fraudster memanfaatkan digital channel dalam melakukan kegiatan fraud, sehingga kita perlu melakukan berbagai teknik-teknik untuk menahan dan memblok,” ucap Darmawan.

Dia mengungkapkan, fraudster juga memanfaatkan kondisi ekonomi yang sedang kontraksi. Kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19, memunculkan banyak pelaku penipuan.

"Dalam situasi ekonomi seperti sekarang ini, stres dan ketakutan konsumen dapat menyebabkan tingkat keberhasilan fraudster dalam melakukan pencurian data informasi pribadi menjadi lebih tinggi. Kita sering mendengar juga banyak sekali masyarakat yang secara sukarela memberikan datanya, ternyata itu dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan dilakukan secara ilegal,” tuturnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut