Laba BNI 2023 Tembus Rp20,9 Triliun, Naik 14,2 Persen
"Transformasi tiga tahun terakhir telah menjadi turning point yang memperkuat pondasi bisnis BNI. Kami melihat program transformasi ini lebih dari sekadar inisiatif. Ini adalah sebuah langkah besar yang menandai dedikasi dan komitmen kami untuk terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi terhadap perubahan di tingkat nasional dan global," tutur dia.
Lebih lanjut Royke mengungkapkan, BNI memiliki aspirasi untuk dapat meningkatkan ROE hingga 20 persen pada tahun 2028. Peningkatan ROE akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.
Sementara itu, biaya provisi yang dikeluarkan bank berlogo 46 itu juga mengalami penurunan yang akhirnya turut mendongkrak laba. Biaya provisi BNI tercatat turun 20,1 persen YoY menjadi Rp9,19 triliun.
Dari sisi fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp695,08 triliun sepanjang 2023 atau naik sekitar 7,6 persen YoY, lebih rendah dari pertumbuhan kredit industri yang mencapai 10,4 persen YoY.
Namun, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) milik BNI mampu lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan DPK industri yang hanya 3,8 persen YoY. BNI mampu menumbuhkan DPK sepanjang 2023 sekitar 5,4 persen menjadi Rp 810,73 triliun
Editor: Puti Aini Yasmin