Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Toko Roti O Tolak Uang Cash Rupiah, Ini Kata Bank Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke Rp15.423 per Dolar AS

Kamis, 29 Agustus 2024 - 15:36:00 WIB
Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke Rp15.423 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah ditutup turun tipis 1,5 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.423 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (29/8/2024). (Foto: Ilustrasi/iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (29/8/2024). Rupiah turun tipis 1,5 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.423 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.422 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut bahwa indeks dolar AS lebih kuat terhadap mata uang lainnya, karena investor fokus pada data inflasi utama dari ekonomi terbesar di dunia untuk mendapatkan petunjuk tentang besarnya potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada September.

"Para pedagang juga menunggu pendapatan dari raksasa chip kecerdasan buatan (AI) Nvidia, yang telah memicu kegilaan di Wall Street dan sekitarnya dalam beberapa tahun terakhir. Dolar juga sensitif terhadap pergerakan di pasar ekuitas tahun ini," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (29/8/2024).

Dia menambahkan, komentar dovish terbaru dari Federal Reserve memperkuat ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada bulan September, yang menjadi pertanda baik bagi pasar saham. Adapun, fokus minggu ini pada data produk domestik bruto AS dan data indeks harga PCE atau pengukur inflasi pilihan Fed untuk isyarat ekonomi lainnya.

Pasar memperkirakan peluang sekitar 63,5 persen untuk pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan September dan peluang 36,5 persen untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin, menurut CME FedWatch.

Selain itu, investor menunggu rilis data inflasi zona Eropa bulan Agustus pada akhir minggu ini, yang dapat memberikan petunjuk tentang jalur kebijakan moneter Bank sentral Eropa. Kemudian hari Selasa depan, para pedagang memperkirakan Bank of England akan melambat dalam pelonggaran kebijakan moneter daripada Fed.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia yakin kurs rupiah tahun depan bakal menguat di rentang 15.300-15.700 per dolar AS. Angka tersebut jauh dibanding proyeksi Menteri Keuangan soal target nilai tukar rupiah tahun depan di level 16.100 per dolar AS. 

Prediksi tersebut sesuai kondisi fundamental RI saat ini, dengan asumsi tidak ada kondisi geopolitik atau kondisi lain yang bisa memberikan tekanan-tekanan pada nilai tukar pada 2025.

"Harus diingat, kurs sebulan terakhir telah mengalami apresiasi, dan hari ini diperdagangkan sekitar 15.405 per dolar AS. Angka tersebut telah menguat hampir 5 persen dan penguatannya lebih baik jika dibanding sejumlah negara lain," tuturnya.

Hingga akhir tahun  BI memprediksi nilai tukar bakal berada pada rentang 15.700-16.100 per dolar. BI optimistis kurs akan terus menguat, salah satunya karena cadangan devisa yang meningkat. Pada juli mencapai 145,4 miliar dolar AS, dan ini lebih dari cukup untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Perkiraan stabilisasi mata uang ini berdasarkan penilaian terhadap fundamental. Indikator. pertama karena adanya penurunan suku bunga AS atau fed fund rate (FFR) tahun ini. Kedua adalah kondisi makro ekonomi Indonesia yang membaik seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Lalu imbal hasil SBN dan SRBI terus menarik. FFR diperkirakan  akan dipangkas dua kali tahun ini.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.350-Rp15.460 per dolar AS.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut