Menilik Potensi Saham AGRO
JAKARTA, iNews.id – Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) sebagai bank nasional pertama dengan produk pinjaman berbasis fintech diprediksi semakin kuat dengan dukungan modal dan likuiditas, inovasi fintech, dan fondasi keuangan yang kuat.
Research Analyst PT MNC Sekuritas Roro Nurulita Harwaningrum melihat potensi pertumbuhan yang positif dari perseroan berdasarkan kinerja fiscal year (FY) 2018. AGRO berhasil meraih laba bersih sebesar Rp204,21 miliar pada tahun 2018 atau tumbuh sebesar 45,35 persen YoY walaupun NIM mengalami penurunan ke level 3,50 persen, turun dibandingkan 3,76 persen pada FY 2017.
Selain itu, AGRO mampu melakukan efisiensi biaya operasional, dengan penurunan rasio BOPO menjadi 82,99 persen pada FY 2018 (vs 86,48 persen di FY 17). Pendorong utama kinerja FY 2018 yaitu penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 42,70 persen YoY menjadi Rp15,67 triliun, disertai dengan peningkatan dana pihak ketiga sebesar 45,46 persen YoY hingga mencapai Rp18,06 triliun.
Menurut Roro, strategi AGRO meluncurkan produk baru bernama ‘Pinang’ (Pinjam Tenang) pada kuartal pertama tahun ini akan mendukung pencapaian perusahaan. Pinang adalah produk pinjaman digital tanpa agunan yang berfokus pada segmen ultra-mikro. AGRO menargetkan Pinang pada 2019 dengan target >75.000 pelanggan dan nilai pinjaman hingga Rp300 miliar melalui salary-based loan.
“Dengan basis data, jaringan, dan dukungan BBRI, serta kemampuan AGRO dalam pengelolaan kualitas aset dibandingkan dengan P2P lainnya, Pinang akan menjadi salah satu produk unggulan AGRO,” katanya.