Nilai IPO Tembus Rp48,05 Triliun di Semester I 2023, OJK: Terbesar di ASEAN
JAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham menembus Rp48,05 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Semester I 2023. IPO tersebut dilakukan 57 perusahaan.
“Nilai emisi emiten IPO tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian sepanjang tahun 2022, dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ke-4 global pada semester I 2023,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dikutip Jumat (4/8/2023).
Selain itu, terdapat 19 perusahaan tercatat (emiten) di BEI yang melakukan Penawaran Umum Terbatas atau right issue dengan nilai emisi sebesar Rp37 triliun.
Selanjutnya, 9 penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk tercatat memiliki nilai emisi Rp7,97 triliun, serta Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap I, II dan seterusnya memiliki nilai emisi sebesar Rp69,08 triliun.
"Total penghimpunan dana di pasar modal tersebut mencapai Rp162,09 triliun pada Semester I 2023," ujar Inarno.
Di pipeline, lanjutnya, masih terdapat 101 rencana penawaran umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp72,85 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 66 perusahaan.
Melansir laman e-ipo, saat ini terdapat delapan perusahaan yang tengah memasuki masa penawaran umum atau offering yakni, PT ITSEC Asia Tbk, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk, PT Multisarana Intan Eduka Tbk, PT Mutuagung Lestari Tbk, PT Sinar Eka Selaras Tbk, PT Paperocks Indonesia Tbk, dan PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk.
Sementara itu, dua perusahaan dijadwalkan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Agustus 2023 mendatang yaitu, PT Multi Garam Utama Tbk dan PT Minahasa Membangun Hebat Tbk.
Editor: Jeanny Aipassa