Outlook 2023: Ini Cara BI Atasi Pelemahan Rupiah
Kenaikan BI7DRR juga mempertimbangkan perlunya penguatan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah, agar sejalan dengan nilai fundamentalnya, akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
Di samping itu, penguatan operasi moneter juga ditempuh melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI7DRR guna menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti segera kembali ke kisaran sasaran lebih awal.
Dengan konsistensi langkah pengetatan kebijakan moneter yang diambil dan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta GNPIP sebagaimana telah dijelaskan, inflasi menjadi lebih rendah dari perkiraan awal.
Dan menjelang tahun 2023, melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung 21-22 Desember 2022, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia pada 22 Desember 2022, mengatakan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi nilai tukar Rupiah agar tetap sejalan dengan fundamentalnya di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
"Penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah ditempuh sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation, melalui intervensi di pasar valas, baik melalui transaksi spot, DNDF, maupun pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder dengan meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing," kata Perry.
Menurut dia, inovasi kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah juga ditempuh dengan melakukan twist operation berupa pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder untuk meningkatkan daya tarik imbal hasil investasi portofolio SBN jangka pendek dan mendorong struktur yield SBN jangka panjang lebih landai.
"Untuk 2023 arah bauran kebijakan Bank Indonesia akan mempertimbangkan tekanan inflasi lebih bersifat jangka pendek dan akan menurun kembali ke sasarannya dalam jangka menengah panjang," ujar Perry.
Editor: Jeanny Aipassa