Pasar Kripto dan Saham Jatuh, Bitcoin Berada di Bawah Level Rp576 Juta

NEW YORK, iNews.id - Sebagian besar mata uang kripto memperpanjang penurunan pada hari, Selasa (26/4/2022) waktu setempat. Pelemahan ini turut diikuti dengan pasar saham di Wall Street.

Dikutip dari CoinDesk, bitcoin (BTC) tetap berada pada tren turun selama dua minggu terakhir karena para pedagang menunggu langkah yang menentukan di atas atau di bawah level harga 40.000 dolar AS atau setara Rp576,82 juta. Untuk saat ini, kripto alternatif (altcoin) telah masuk dan keluar dari pilihan selama sebulan terakhir, menunjukkan ketidakpastian di antara pelaku pasar.

Baca Juga

Kemenperin Usulkan Beberapa Jenis Mobil yang Layak Dapat Insentif

Dogecoin (DOGE) turun 8 persen selama 24 jam terakhir, menghapus beberapa kenaikan dari reli hari Senin. Token Shiba Inu (SHIB), koin meme bertema anjing lainnya, turun 4 persen selama periode yang sama. Sementara itu, bitcoin turun 3 persen pada hari Selasa, dan berada di jalur penurunan 18 persen selama 30 hari terakhir.

Saham juga lebih rendah pada hari Selasa, mengembalikan sebagian besar reli akhir Maret. Tekanan jual telah dominan sepanjang tahun ini karena investor mengurangi eksposur mereka terhadap saham dan kripto. Sementara itu, dolar AS mendekati level tertinggi satu tahun, yang telah menjadi hambatan bagi harga BTC.

Baca Juga

Elon Musk Akan Terjunkan Tim ke Indonesia Bahas Pengembangan Baterai Mobil Listrik

Harga terbaru: 
- Bitcoin (BTC): 38.279 dolar AS, turun 4,85 persen

- Ethereum (ETH): 2.842 dolar AS, turun 5,78 persen

Baca Juga

Komentar Jack Dorsey soal Pembelian Twitter: Elon Musk Adalah Solusi Tunggal 

- Penutupan harian S&P 500: 4,175 dolar AS, turun 2,81 persen

- Emas: 1.902 dolar AS per troy ounce, naik 0,46 persen

Baca Juga

Kripto Ini Melesat 27 Persen setelah Kesepakatan Elon Musk Beli Twitter

- Penutupan harian Treasury 10-tahun: turun 2,77 persen

Adapun sebagian besar analis setuju bahwa bitcoin diatur untuk pergerakan harga yang fluktuatif, tetapi arahnya tetap tidak pasti. Beberapa indikator menunjukkan kerusakan bisa terjadi, sementara yang lain menunjukkan kenaikan harga jangka pendek.

Baca Juga

Aset Kripto Indra Kenz Senilai Rp35 Miliar Segera Disita Polisi

Saat ini, pasar opsi menempatkan probabilitas 60 persen bahwa BTC akan diperdagangkan di atas 36.000 dolar AS pada bulan Mei.

Di pasar berjangka bitcoin, basis harian rata-rata, atau perbedaan antara harga spot dan harga berjangka, mencapai level terendah satu tahun. Biasanya, basis naik menunjukkan sentimen bullish di antara pedagang berjangka.

"Dasar hanya mencapai posisi terendah yang sama pada dua kesempatan sebelumnya di tahun lalu. Pada bulan Juli, sebelum tekanan pendek musim panas, dan pada bulan Februari. Rendah Juli bertepatan dengan posisi terendah pasar, sedangkan terendah Februari diikuti oleh lebih banyak konsolidasi di BTC," tulis Arcane Research dalam laporan, dikutip, Rabu (27/4/2022).

Arcane menambahkan, terdapat tanda-tanda bahwa pedagang berjangka menjadi lebih aktif. Ketertarikan terbuka pada BTC abadi saat ini mendekati level tertinggi satu tahun, setelah naik terus sejak awal Maret, dengan pertumbuhan yang lebih intensif dalam beberapa hari terakhir.

Sentimen telah sedikit bearish di pasar berjangka, yang dapat meningkatkan kemungkinan tekanan pendek jika harga BTC melonjak secara tak terduga.

Di sisi lain, indikator teknis tetap netral, meskipun beberapa analis mewaspadai kemungkinan penurunan harga.

“Bitcoin mengalami kerusakan yang menunggu konfirmasi minggu ini di bawah 40.000 dolar AS,” ucap Managing Partner di Fairlead Strategies Katie Stockton dalam sebuah laporan.

Editor: Aditya Pratama