Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dinkes Jakarta Catat 38 Kasus Covid-19 sejak Awal 2025, Antisipasi Lonjakan
Advertisement . Scroll to see content

Penjualan Turun Selama Pandemi, KFC Rugi Rp377 Miliar di 2020

Jumat, 25 Juni 2021 - 08:24:00 WIB
Penjualan Turun Selama Pandemi, KFC Rugi Rp377 Miliar di 2020
Emiten pengelola KFC rugi Rp377 miliar pada 2020. (foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Emiten pengelola restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) membukukan kerugian sepanjang 2020 karena menurunnya daya beli. Perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp377,18 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mengantongi laba Rp241,54 miliar.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan perseroan tahun lalu mengalami penurunan 27,82 persen menjadi Rp4,84 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp6,70 triliun, dengan rugi per saham dasar Rp99.

Adapun penjualan perseroan terdiri atas makanan dan minuman, komisi atas penjualan konsinyasi, dan jasa layanan antar. Makanan dan minuman menjadi penyumbang pendapatan tertinggi mencapai Rp4,81 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp6,6 triliun.

Sementara komisi atas penjualan konsinyasi CD dari PT Jagonya Musik dan Sport Indonesia tercatat Rp57,78 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp94,71 miliar, sedangkan jasa layanan antar tercatat Rp5,97 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp6,59 miliar. Adapun potongan penjualan tercatat Rp35,17 miliar.

Manajemen Fast Food Indonesia menjelaskan, melemahnya daya beli pelanggan, dan kebijakan publik yang diberlakukan untuk menahan penyebaran Covid-19 mengakibatkan gangguan operasional yang menyebabkan penurunan penjualan yang tidak diperkirakan sebelumnya.

"Akibatnya, perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan yang negatif untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan mengalami kerugian bersih sebagaimana diungkapkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain," tulis manajemen Fast Food Indonesia, dikutip Jumat (25/6/2021).

Menanggapi kondisi di atas, tindakan yang telah dan akan diambil oleh perseroan, di antaranya pengurangan kegiatan pemasaran dan dukungan dana, penurunan biaya dan memperbaiki efisiensi biaya. Di sisi lain, perseroan telah menawarkan berbagai promosi penjualan ke pelanggan secara signifikan untuk memulihkan tingkat penjualan

Selain itu, tingginya tingkat ketidakpastian karena hasil yang tidak dapat diduga dari pandemi ini dapat mempersulit untuk memperkirakan dampak terhadap keuangan dari pandemi tersebut. 

"Saat ini, tidak praktis untuk mengungkapkan sejauh mana dampak yang mungkin terjadi dari asumsi atau sumber ketidakpastian estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan termasuk dampak apa pun terhadap pendapatan, arus kas dan kondisi keuangan Perusahaan di masa mendatang," tulis manajemen Fast Food Indonesia.

Sementara FAST mencatatkan penurunan beban pokok penjualan pada 2020 menjadi Rp1,97 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,51 triliun. Beban penjualan dan distribusi turun menjadi Rp2,76 triliun dari sebelumnya Rp3,20 triliun. Sedangkan, beban keuangan meningkat menjadi Rp42,16 miliar dari sebelumnya sebesar Rp18,49 miliar.

Fast Food Indonesia mencatatkan liabilitas sebesar Rp2,48 triliun dan ekuitas sebesar Rp1,24 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp3,72 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp3,40 triliun.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut