Penyaluran KUR ke Sektor Produktif Tembus 44 Persen
JAKARTA, iNews.id – Keinginan pemerintah mengubah struktur penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang selama ini dinikmati sektor perdagangan, perlahan mulai terlihat.
Berdasarkan data pemerintah, penyaluran kredit subsidi tersebut ke sektor produktif mencapai 44 persen dari total penyaluran yang mencapai Rp95,6 triliun per November 2017. Angka ini lebih tinggi dari target awal sebesar 40 persen.
"Menurut sektor ada kewajiban 40 persen KUR harus diberikan pada sektor produksi. Realisasinya sekarang sudah tercapai 44 persen. Tahun lalu, sektor produksinya hanya 33 persen termasuk jasa," kata Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir di Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Iskandar merinci, porsi penyaluran KUR pertanian tumbuh paling pesat dari 17,4 persen menjadi 24 persen. Sementara sektor lainnya seperti perikanan naik tipis dari 1,2 persen menjadi 1,6 persen, industri pengolahan dari 4,1 persen menjadi 5,9 persen, dan jasa dari 11 persen naik menjadi 12,5 persen.
Kenaikan tersebut membuat porsi penyaluran KUR perdagangan tergerus. Meski masih mendominasi, Iskandar bilang porsi KUR perdagangan turun dari 66,3 persen menjadi 56 persen.
Pada tahun ini, kata Iskandar, pemerintah menargetkan penyaluran KUR ke sektor produktif bisa mencapai 50 persen. Kenaikan target tersebut karena perbankan dan lembaga keuangan lain sebagai penyalur KUR berhasil mendongkrak porsi KUR di luar sektor perdagangan.
Iskandar menambahkan, penyaluran KUR hingga November 2017 yang mencapai Rp95,6 triliun setara dengan 89,6 persen dari target Rp106 triliun. Dia pun optimistis penyaluran KUR pada tahun lalu akan menembus Rp100 triliun meski pemerintah mengaku masih menunggu data resmi untuk bulan Desember 2017.
Iskandar mengatakan, jumlah debitur yang memanfaatkan KUR berbunga 9 persen per tahun itu mencapai 4 juta. Meskipun menyasar kelompok usaha kecil dan menengah (UKM), Iskandar mengatakan, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) masih terjaga di level rendah yakni 0,22 persen.
“Sebenarnya orang itu suka meremehkan usaha kecil. Padahal sebenarnya usaha kecil itu lebih patuh daripada yang besar-besar itu,” kata Iskandar.
Iskandar berharap penyalur KUR tetap hati-hati menyalurkan KUR tahun ini sehingga rasio kredit bermasalah tetap terkendali. Dia juga mengatakan, keberadaan lembaga penjamin KUR seperti Askrindo, Jamkrida, dan Askrida semakin membuat penyaluran KUR lebih aman.
Editor: Nanang Wijayanto