Pertumbuhan Kredit Perbankan hingga Akhir Tahun Tembus 10 Persen
JAKARTA, iNews.id – Nilai kredit perbankan diperkirakan tumbuh hingga 10 persen hingga akhir tahun. Sedangkan sampai dengan kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan kredit akan masih bergerak flat di angka 9 persen.
Peluang pertumbuhan kredit perbankan di angka tersebut dinilai realistis mengingat tahun ini akan ada beberapa peristiwa penting, seperti pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, Asian Games, dan piala dunia.
Selain itu, pada kuartal kedua tahun ini tingkat pertumbuhan kredit juga akan meningkat seiring dengan mulai banyaknya perusahaan yang melakukan ekspansi sehingga akan memberikan dampak terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual optimistis pertumbuhan kredit hingga akhir tahun ini bisa mencapai 10 persen. Bahkan, angka tersebut bisa meningkat jika perbankan mendorong kinerjanya dan dunia bisnis melipatgandakan usahanya.
"Pertumbuhan kredit secara keseluruhan di 2018 kita perkiraannya bisa ke arah 10 persenlah dengan extra effort bisa masuk ke 11-12 persen tapi untk saat ini konservatif 10 persen,” kata David, Jumat (20/4/2018).
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunganya di angka 4,25 persen dinilai merupakan langkah yang supportif dalam menjaga kondisi makr. Dengan begitu, hal ini akan cukup baik dalam mendorong ekonomi secara keseluruhan.
BI sebelumnya memprediksi, pertumbuhan kredit Maret 2018 sebesar 8-10 persen secara year on year (yoy). Dengan demikian, kredit perbankan menunjukkan perbaikan dibandingkan Januari dan Februari yang masing-masing tumbuh 7,4 dan 8,2 persen.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, dengan melihat kemungkinan tersebut maka pertumbuhan kredit sepanjang 2018 akan berada di kisaran 10-12 persen. "Saya melihat bahwa mungkin pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) lebih rendah tapi kredit sudah lebih baik. Jadi ini adalah bentuk dari recovery ekonomi Indonesia," ujarnya di Mahkamah Agung RI, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Kredit perbankan yang tumbuh ini salah satunya didorong oleh penyaluran kartu kredit. Namun, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, penyaluran kredit baru turun karena adanya beberapa permintaan terhadap kredit secara keseluruhan yang belum meningkat.
Kendati demikian, pembiayaan perusahaan menggunakan non-kredit terus meningkat seperti melalui pasar uang maupun penerbitan surat utang. "Kemudian beberapa sudah ada IPO untuk sahamnya. Ada financing yang kemudian juga dilakukan oleh mereka, di samping juga finance dari utang luar negeri," ucapnya dalam kesempatan yang sama.
Editor: Ranto Rajagukguk