Bank Sampah Pegadaian Sabet Penghargaan Emas di Jepang

"Sementara di ajang internasional ICQCC program ini memenangkan kontes antar negara. Ini karena memang program ini sederhana dan mudah dilaksanakan serta dipandang efektif dalam pengelolaan sampah rumah tangga," katanya, Rabu (2/10/2019).
Damar mengatakan peran keluarga terutama ibu rumah tangga sangat penting dengan cara memilah sampah rumah tangga sebelum disetorkan ke bank sampah. Oleh karena itu komunitas masyarakat yang berbasis pada keluarga menjadi perhatian serius Pegadaian dalam melakukan edukasi dan sosialisasi program tersebut.
Direktur Pengelolaan Sampah Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mengapresiasi Pegadaian atas penghargaan tersebut. Pengelolaan sampah tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah saja melainkan semua pihak harus terlibat dalam mewujudkan Indonesia Bersih pada tahun 2025.
“Program yang digagas Pegadaian tersebut sangat menarik. Perusahaan yang lain pun harus mempunyai program-program yang inovatif dan terus dikampanyekan kepada masyarakat. Di sinilah peran PR (humas) sangat penting dalam membangun kesadaran bersama dalam menciptakan budaya bersih lingkungan," ujarnya.
Proses tata kelola bank sampah “The Gade Clean and Gold” relatif sederhana. Sampah yang sudah dipilah dari rumah disetor ke bank sampah untuk ditimbang dan dinilai harganya. Selanjutnya sampah dibeli oleh bank sampah dan uangnya dimasukkan dalam bentuk tabungan emas.
Emas hasil menabung dapat dijual atau digadaikan jika masyarakat memerlukan dana. Juga dapat dimanfaatkan untuk biaya menunaikan ibadah haji atau umroh.
Dengan saldo tabungan emas seberat 3,5 gram, masyarakat dapat mengajukan pembiayaan ibadah haji sehingga memperoleh porsi haji dengan pembiayaan yang dapat direncanakan sesuai kemampuan keuangannya.
Editor: Rahmat Fiansyah