Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.810 per Dolar AS

Senin, 29 Januari 2024 - 18:05:00 WIB
Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.810 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada perdagangan, Senin (29/1/2024). Rupiah melesat 15 poin ke level Rp15.810 per dolar AS. (Foto: Ilustrasi/iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) menguat pada perdagangan, Senin (29/1/2024). Rupiah melesat 15 poin ke level Rp15.810 setelah sebelumnya juga menguat ke Rp15.833 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah karena volume memudar pada sore hari awal pekan dan ketika investor bersiap minggu depan untuk serangkaian data ekonomi penting AS seperti data non-farm payrolls untuk bulan Januari dan peristiwa penting yang dipimpin oleh pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan pengumuman pengembalian dana Departemen Keuangan.

"Laporan terakhir ini akan menguraikan persyaratan pinjaman pemerintah AS untuk kuartal mendatang. Data menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) meningkat 0,2 persen bulan lalu setelah penurunan 0,1 persen yang tidak direvisi pada bulan November," ucap Ibrahim dalam risetnya.

Dalam 12 bulan hingga Desember, indeks harga PCE meningkat 2,6 persen, menyamai kenaikan bulan November yang belum direvisi. Angka-angka tersebut sesuai dengan ekspektasi konsensus. Tingkat inflasi tahunan berada di bawah 3 persen selama tiga bulan berturut-turut.

Pascadata inflasi, pasar berjangka suku bunga AS memperhitungkan peluang pelonggaran sekitar 47 persen pada pertemuan bulan Maret, turun dari probabilitas 51 persen pada Kamis malam, dan peluang 80 persen yang diperhitungkan pada dua minggu lalu, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG.

Pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pertama yang akan terjadi pada pertemuan bulan Mei, dengan probabilitas sekitar 90 persen, turun sedikit dari Kamis malam, yaitu sebesar 94 persen. Sekitar lima penurunan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin telah diperkirakan pada tahun ini.

Dari sentimen domestik, pemerintah Indonesia mengamini para ekonomi, yang tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 mampu mencapai di atas 5 persen. Demikian juga dengan tahun ini, perekonomian Indonesia diramal akan semakin tinggi dan jauh dari kata resesi, walaupun gejolak geopolitik terus memanas.

Pada kuartal ketiga 2023 perekonomian memang masih di bawah 5 persen, yakni 4,94 persen. Namun, jika dilihat dari sejumlah indikator, pada akhir tahun atau kuartal keempat 2023 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di atas 5 persen. Hal tersebut bisa dilihat dari indikator makroekonomi,

Optimisme tersebut, tercermin dari laju inflasi yang makin melandai. Pada Desember 2023 inflasi sebesar 2,61 persen, berada di kisaran target yang ditetapkan pemerintah 2,5±1 persen. Kemudian, rasio utang di tahun 2023 semakin membaik di kisaran 38,7 persen. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2021 dan 2022

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah hari ini menguat, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan penguatan di rentang Rp15.780-Rp15.840.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut