Rupiah Hari Ini Ambles ke Rp15.978 per Dolar AS
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 23 poin atau 0,14 persen ke level Rp15.978 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp15.962 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, dolar AS menguat karena stabilitas Timur Tengah menjadi fokus setelah jatuhnya helikopter Iran Laporan media pada akhir pekan menunjukkan bahwa sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya jatuh di tengah kondisi cuaca buruk.
Raisi dipandang sebagai pesaing untuk menjadi pemimpin tertinggi Iran berikutnya, dan juga dianggap sebagai tokoh garis keras dalam menindak protes dalam negeri dan menerapkan lebih banyak undang-undang moralitas.
"Data minggu lalu menunjukkan harga konsumen AS untuk bulan April menurun, menyebabkan pasar memperkirakan 50 basis poin (bps), atau setidaknya dua kali penurunan suku bunga tahun ini, namun berbagai pejabat Fed telah memberikan peringatan tentang kapan suku bunga mungkin turun," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (20/5/2024).
Oleh karena itu, para pedagang bertaruh pada pelonggaran sebesar 46 bps pada tahun ini, dan hanya penurunan suku bunga pada bulan November yang sudah diperhitungkan sepenuhnya. Adapun saat ini difokuskan pada laporan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) ukuran inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada tanggal 31 Mei.
Selain itu, pasar juga akan fokus pada risalah pertemuan terakhir The Fed yang dijadwalkan pada hari Rabu. PMI awal untuk zona euro, Jerman, Inggris, dan AS juga akan dirilis minggu ini, bersama dengan daftar pembicara Fed yang lengkap.
Dari sentimen domestik, Ekonom memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia akan melebar pada kuartal I 2024. Kondisi itu berpeluang terjadi seiring dengan surplus neraca perdagangan yang menyusut. Neraca transaksi berjalan Indonesia akan mencatatkan defisit -0,40 persen dari PDB pada kuartal I 2024, yang mana pada kuartal I 2023 mengalami surplus sebesar 0,90 persen dari PDB.
Hal ini juga menunjukkan pelebaran dari defisit -0,38 persen dari PDB pada kuartal IV 2023. Pelebaran defisit transaksi berjalan tersebut terutama dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan yang menurun dari 12,11 miliar dolar AS pada Januari-Maret 2023 menjadi 7,41 miliar dolar AS pada Januari-Maret 2024.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.960-Rp16.030.
Editor: Aditya Pratama