Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Tahan Suku Bunga di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Hari Ini Kembali Menguat ke Rp15.615 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Jumat, 19 Januari 2024 - 17:11:00 WIB
Rupiah Hari Ini Kembali Menguat ke Rp15.615 per Dolar AS, Ini Pendorongnya
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali menguat pada perdagangan, Jumat (19/1/2024). Rupiah melesat 8 poin ke level Rp15.615. (Foto: Dok. iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali menguat pada perdagangan, Jumat (19/1/2024). Rupiah melesat 8 poin ke level Rp15.615 setelah sebelumnya menguat signifikan ke Rp15.623 per dolar AS

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, penguatan rupiah didorong sentimen global tentang klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 16.000 menjadi 187.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 13 Januari, level terendah sejak September 2022, menurut Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 207.000.

"Data penjualan ritel yang kuat dan serangkaian komentar yang cenderung hawkish dari pejabat The Fed minggu ini memicu meningkatnya keraguan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Maret 2024," ujar Ibrahim dalam risetnya, Jumat (19/1/2024).

Ibrahim menambahkan, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic menuturkan pada hari Kamis bahwa dia terbuka untuk menurunkan suku bunga AS lebih cepat dari kuartal ketiga yang dia antisipasi jika ada bukti yang 'meyakinkan' dalam beberapa bulan mendatang bahwa inflasi turun lebih cepat dari perkiraannya.

Pelaku pasar juga terlihat secara tajam mengurangi taruhan pada pemotongan suku bunga di bulan Maret, menurut alat CME Fedwatch. Para pedagang sekarang memperkirakan peluang sebesar 51,9 persen untuk pemotongan suku bunga di bulan Maret, turun tajam dari 68,3 persen yang terlihat pada minggu lalu.

Tanda-tanda ketahanan perekonomian AS baru-baru ini memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Bank juga kemungkinan besar tidak akan mengubah suku bunga sampai inflasi berada dalam target tahunan 2 persen, dengan pembacaan CPI bulan Desember yang menunjukkan sedikit kemajuan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut