Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Nyaris Sentuh Rp16.700 per Dolar AS
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Hari Ini Melemah ke Rp15.858 per Dolar AS, Ini Penyebabnya

Rabu, 27 Maret 2024 - 16:22:00 WIB
Rupiah Hari Ini Melemah ke Rp15.858 per Dolar AS, Ini Penyebabnya
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) melemah pada perdagangan, Rabu (27/3/2024). Rupiah turun 65 poin ke level Rp15.858 per dolar AS. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) melemah pada perdagangan, Rabu (27/3/2024). Rupiah turun 65 poin ke level Rp15.858 per dolar AS setelah sebelumnya di level Rp15.792.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, indeks dolar menguat karena sebagian besar pelaku pasar tetap bias terhadap dolar setelah sinyal dovish dari Swiss National Bank dan Bank of England mematok greenback sebagai satu-satunya mata uang dengan imbal hasil tinggi dan risiko rendah. 

“Antisipasi terhadap data indeks harga PCE utama yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed dan komentar dari pejabat tinggi The Fed akhir pekan ini juga mendorong aliran dana ke dolar, terutama karena para pedagang menunggu lebih banyak isyarat mengenai penurunan suku bunga AS,” ujar Ibrahim dalam risetnya, Rabu (27/3/2024). 

Selain itu, komentar dari anggota dewan BOJ Naoki Tamura, yang mengatakan bahwa bank sentral harus melanjutkan secara perlahan dan terus-menerus menuju normalisasi kebijakan ultra-longgar dalam beberapa bulan mendatang. Komentarnya memperkuat dugaan bahwa BOJ akan tetap bersikap dovish dalam waktu dekat. 

Kekhawatiran ini muncul terutama setelah diplomat mata uang Jepang memperingatkan bahwa mereka tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun dalam menahan pelemahan mata uangnya.

Menteri Keuangan Shunichi Suzuki menuturkan, pada hari Rabu bahwa dia akan mengambil 'langkah tegas' terhadap pergerakan mata uang yang berlebihan, mengulangi komentarnya pada tahun 2022, ketika pemerintah melakukan intervensi tingkat tinggi untuk mendukung mata uangnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut