Rupiah Hari Ini Menguat 19 Poin ke Rp16.375 per Dolar AS
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2024) kembali ditutup menguat 19 poin atau 0,12 persen ke level Rp16.375 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.383 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, meskipun data inflasi bulan Mei cukup menggembirakan, namun data tersebut masih menunjukkan tekanan harga masih relatif tinggi.
Indeks manajer pembelian yang kuat di bulan Juni juga memicu kekhawatiran bahwa kekuatan ekonomi AS akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
“Fokus minggu ini adalah pada data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve. Data tersebut akan dirilis pada hari Jumat dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi sedikit mereda namun tetap jauh di atas target tahunan bank sentral sebesar 2 persen," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (24/6/2024).
Selain itu, para menteri China terlihat terlibat dalam dialog dengan para pejabat Jerman mengenai potensi pengurangan atau bahkan pencabutan tarif impor kendaraan listrik, yang akan diberlakukan mulai bulan Juli.
Namun, Kanada terlihat mempertimbangkan pembatasan impor kendaraan listrik China, dan Kanada bergabung dengan AS dan Uni Eropa. Langkah seperti itu dapat memperburuk hubungan yang sudah tegang antara China dan negara-negara Barat.
Kekhawatiran terhadap China juga telah menjadi beban utama sentimen terhadap pasar Asia dalam beberapa sesi terakhir, terutama jika negara tersebut meningkatkan ketegangan perdagangan dengan negara-negara besar lainnya.
Sentimen tersebut juga berkurang yang mengatakan bahwa Pemerintahan Biden sedang menyelidiki perusahaan telekomunikasi besar China atas potensi masalah keamanan.
Dari sentimen domestik, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil pada tahun depan dan tahun-tahun mendatang. Proyeksi ini didorong oleh peningkatan belanja masyarakat, peningkatan investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.
Sedangkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan mencapai rata-rata 5,1 persen per tahun dari tahun 2024 hingga 2026. Sedangkan, pertumbuhan rata-rata diperkirakan dapat dicapai meskipun ada tantangan dari meredanya lonjakan harga komoditas, peningkatan volatilitas harga pangan dan energi, dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik.
Sementara itu, pemerintah meningkatkan belanja sosial dan investasi publik sementara pendapatan menurun karena meredanya lonjakan harga komoditas. Pada April 2024, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan ke 6,25 persen.
Kenaikan suku bunga terjadi saat bank sentral di negara-negara maju menunda penurunan suku bunga kebijakan, sehingga memicu keluarnya portofolio dan arus keluar investasi dan menyebabkan tekanan mata uang di Indonesia dan negara berkembang lainnya.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.320-Rp16.400.
Editor: Aditya Pratama