Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rupiah Sepekan Melemah Tipis 0,09 Persen, Sentuh Rp16.750 per Dolar AS
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Pagi Ini Melemah, Covid-19 Varian Omicron Jadi Perhatian

Senin, 29 November 2021 - 10:17:00 WIB
Rupiah Pagi Ini Melemah, Covid-19 Varian Omicron Jadi Perhatian
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai mata uang tukar Rupiah dibuka melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pagi (29/11/2021). Pantauan di pasar spot Investing.com hingga pukul 09:22 WIB, Rupiah turun 52,5 poin atau -0,37 persen di harga Rp14.352 per 1 dolar AS.

Selain Rupiah, sejumlah mata uang negara Asia bergerak variatif terhadap dolar AS, ketika indeks dolar AS menguat 0,18 persen di level 96,26 dolar AS. 

Yen Jepang terpukul sebesar -0,30 persen di 113,65, Ringgit Malaysia anjlok -0,06 persen di 4,2395, dan Dolar Hong Kong turun statis 0,00 persen di 7,7983.

Peso Filipina naik 0,15 persen di 50,39, Won Korea Selatan unggul 0,03 persen di 1.194,11, Dolar Singapura menguat 0,08 persen di 1,3695, dan Dolar Taiwan menanjak 0,05 persen di 27.838, Yuan China naik 0,11 persen di 6,3854, dan Baht Thailand menguat 0,09 persen di 33,730.

Pasar mata uang bergerak lebih tenang pada hari Senin pagi di kawasan Asia setelah sempat dikagetkan dengan penemuan varian baru Covid-19, Omicron yang membuat investor bergegas melindungi aset berisikonya pada hari Minggu lalu (28/11/2021).

Sejumlah analis memperingatkan investor untuk lebih waspada terkait potensi volatilitas pasar mengingat masih sedikit informasi mengenai jenis baru virus tersebut.

"Sampai saat itu, volatilitas pasar kemungkinan akan tetap tinggi," Analis FX di National Australia Bank Rodrigo Catril dalam catatannya, dilansir Reuters, Senin (29/11/2021).

Terlepas dari kecepatan penyebarannya, Omicron dikabarkan telah terdeteksi di sejumlah negera termasuk Australia, Inggris, Kanada, Jerman, dan Hong Kong.

BioNTech mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka mungkin akan mendapat informasi tentang varian baru itu dalam waktu dua minggu ke depan, apabila vaksin yang dikembangkannya dengan Pfizer perlu dikerjakan ulang.

"Kami memperkirakan mata uang akan bergejolak minggu ini," kata Analis Commonwealth Bank of Australia, Joseph Capurso.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut