Rupiah Sepekan Melemah 0,82 Persen, Ini Pendorongnya
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah turut disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu investor sedang mempertimbangkan kemungkinan tarif AS bersamaan dengan serangkaian perintah eksekutif dan pengumuman kebijakan, dimana Trump mengancam akan mengenakan tarif perdagangan 100 persen terhadap BRICS atas de-dolarisasi.
"Trump mengancam akan mengenakan tarif perdagangan 100 persen pada kelompok negara BRICS atas upaya mereka untuk menciptakan mata uang mereka sendiri dan menjauh dari dolar," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (31/1/2025).
Adapun Trump menuntut komitmen dari kelompok tersebut yang sebagian besar terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan bahwa mereka tidak akan meluncurkan usaha semacam itu.
Dari sentimen domestik, pemerintah melakukan efisiensi anggaran Rp306,69 triliun, yang sebagian besar akan direlokasi untuk pendanaan program makan bergizi gratis (MBG).
Ekonom menilai realokasi anggaran ke program makan bergizi gratis tidak akan mengerek pertumbuhan ekonomi secara signifikan, bahkan bisa berdampak negatif.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup melemah direntang Rp16.300-Rp16.360 per dolar AS.
Editor: Aditya Pratama