Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Deretan 10 Saham Top Gainers Sepekan, Ada yang Naik 94 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Sepekan Melemah Tipis 0,09 Persen, Sentuh Rp16.750 per Dolar AS

Jumat, 26 Desember 2025 - 10:25:00 WIB
Rupiah Sepekan Melemah Tipis 0,09 Persen, Sentuh Rp16.750 per Dolar AS
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS tercatat melemah tipis 0,09 persen dalam perdagangan sepekan. (Foto: Ilustrasi/Dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menutup pekan pendek perdagangan libur natal dengan pelemahan. Meski sempat mencatatkan penguatan tipis pada akhir perdagangan, mata uang Garuda masih berada dalam tren negatif jika dihitung dalam akumulasi sepekan.

Pada penutupan perdagangan, Rabu (24/12/2025), Rupiah sebenarnya menguat 0,09 persen ke level Rp16.750 per dolar AS. Namun, capaian tersebut belum mampu membalikkan keadaan, di mana secara keseluruhan dalam sepekan rupiah tercatat masih melemah sebesar 0,09 persen.

Kondisi Rupiah berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang justru kompak menguat tajam terhadap dolar AS pada hari yang sama. Melemahnya Indeks Dolar AS (DXY) ke level 97 menjadi angin segar bagi mata uang regional.

Adapun, performa mata uang Asia terhadap dolar AS seperti Won Korea Selatan memimpin penguatan signifikan lebih dari 1,7 persen, disusul Ringgit Malaysia menguat sekitar 0,37 persen dan Baht Thailand naik 0,26 persen.

Sementara itu, mata uang Jepang, China, Taiwan, dan Singapura kompak menguat di rentang 0,12 persen hingga 1,19 persen. Kemudian Rupiah dan Filipina menguat tipis di bawah 0,1 persen.

Rupee India menjadi satu-satunya yang terkoreksi sebesar 0,41 persen.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai rupiah masih memiliki peluang untuk menguat di pekan depan. 

Hal ini didorong oleh berlanjutnya tren pelemahan dolar AS akibat rilis data ekonomi domestik Paman Sam yang mengecewakan, seperti data penjualan barang tahan lama dan indeks kepercayaan konsumen, meskipun data PDB mereka sempat direvisi naik.

Faktor likuiditas global juga turut memengaruhi posisi greenback saat ini. 

"Dolar AS juga masih tertekan oleh penambahan likuiditas 40 miliar dolar AS per bulan oleh The Fed yang telah dimulai pertengahan Desember. Range 16.650-16.800," kata Lukman.

Dengan adanya suntikan likuiditas dari Bank Sentral AS tersebut, pelaku pasar memprediksi tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah, akan sedikit mereda saat perdagangan kembali dibuka pasca-libur Natal.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut