Siapa Pemilik Saham DCII? Bongkar Daftar Konglomerat Pengendali Perusahaan Data Center Termahal Indonesia!
JAKARTA, iNews.id - Siapa pemilik saham DCII kini mengundang rasa penasaran besar di kalangan investor, analis keuangan, hingga pelaku bisnis digital Indonesia. PT DCI Indonesia Tbk (DCII) adalah pionir industri data center nasional yang sukses mencatatkan lonjakan nilai dan kinerja luar biasa sejak IPO di Bursa Efek Indonesia.
Melonjaknya saham DCII memunculkan pertanyaan penting tentang siapa sebenarnya pengendali di balik sukses besar perusahaan ini, serta bagaimana susunan kepemilikan saham terbarunya di penghujung 2025.
PT DCI Indonesia Tbk (DCII) berdiri sejak 2011 dan kini mengelola tujuh data center bersertifikat Tier IV di kawasan industri strategis Cibitung, Jakarta, dan Karawang. Sertifikat Tier IV menandakan kapasitas uptime, keamanan, dan reliability kelas dunia, dengan waktu downtime rata-rata kurang dari 30 menit per tahun—standar tertinggi dalam layanan data center global.
DCII melayani beragam sektor vital mulai dari perbankan, fintech, e-commerce, gaming, operator telekomunikasi, hingga raksasa cloud dan institusi pemerintah.
Perusahaan ini dipercaya berbagai klien besar seperti Indonet, Indosat Ooredoo, Biznet, Linknet, PGN, Moratelindo, iForte, dan masih banyak lainnya. Perjalanan inovasi DCII juga tercatat sukses dalam ekspansi digital, pencatatan laba tinggi, dan kinerja saham yang menembus rekor valuasi sejak awal 2025.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek di BEI per akhir September 2025 dan data dari berbagai sumber finansial, struktur kepemilikan DCII didominasi oleh empat nama besar sebagai berikut:
Dari total saham beredar, tiga pendiri dan pengendali inti—Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, Han Arming Hanafia—menguasai lebih dari 65% saham, sekaligus menjadi pengendali mayoritas arah kebijakan dan visi korporasi DCII. Dukungan Anthoni Salim menambah kekuatan networking dan kepercayaan investor lintas sektor.
Bukan hanya dari segi presentase, susunan ini dinilai para pengamat keuangan sebagai struktur yang ideal mendorong inovasi berkelanjutan. Keterlibatan pendiri dalam jumlah besar mencegah terjadinya spekulasi liar, menjaga kualitas manajerial, serta konsistensi visi masa depan. Dukungan konglomerat seperti Salim Group memperkuat integrasi DCII ke ekosistem bisnis digital, keuangan, hingga logistik nasional.
Berbeda dengan emiten teknologi lain, DCII dijalankan oleh pemilik yang memang memiliki, memahami, dan membesarkan perusahaan. Risiko manipulasi atau aksi spekulasi relatif lebih kecil karena keputusan vital diambil oleh pemilik langsung, bukan hanya investor jangka pendek.
Kepemilikan saham mayoritas oleh pendiri dan konglomerat besar menghasilkan sinergi kuat dalam pengembangan produk, ekspansi data center, serta peningkatan kualitas layanan. Di semester I 2025, DCII mencatat pertumbuhan laba dua digit, membuktikan keberhasilan strategi kolaborasi, inovasi, dan efisiensi operasional.
Pergeseran tren big data, cloud, serta digitalisasi industri memperkuat posisi DCII. Investor pun optimistis memegang saham perusahaan yang didukung penuh oleh pengendali dengan rekam jejak sukses, integritas tinggi, dan visi jangka panjang.