Subsidi Bunga KUR Diperpanjang Hingga Juni, Plafon Naik Jadi Rp373,17 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memutuskan memperpanjang subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3 persen hingga Juni 2022. Plafon KUR juga dinaikkan sebesar 30 persen menjadi Rp373,17 triliun, agar lebih luas menjangkau pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pernyataan itu, disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, saat memberikan sambutan pada acara BRI Microfinance Outlook 2022 di Jakarta, Kamis (10/2/2022).
“Hal ini merupakan wujud kehadiran Pemerintah untuk membantu UMKM mengakses pembiayaan usaha yang terjangkau melalui KUR,” kata Airlangga.
Pemerintah juga telah mengeluarkan skema KUR Super Mikro yang diutamakan untuk Ibu Rumah Tangga dan Pekerja terkena PHK, mengintegrasikan program Kartu Prakerja dengan KUR, dan melakukan perubahan kebijakan KUR Khusus bagi korporatisasi petani dan nelayan serta kembali melanjutkan kebijakan restrukturisasi kredit dan relaksasi administrasi bagi calon debitur KUR.
Menurut dia, berbagai upaya kebijakan KUR tersebut, mendorong kinerja penyaluran KUR yang sampai dengan 7 Februari 2022 telah terealisasikan sebesar Rp25,94 triliun atau 6,95 persen dari target penyaluran sebesar Rp373,17 triliun yang diberikan kepada 650 ribu debitur. Tingkat NPL KUR terjaga di level 0,98 persen dengan total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp382 triliun.
“Melalui sinergi yang solid antara pemerintah dan swasta dalam hal ini BUMN untuk memberikan perhatian lebih kepada usaha mikro, diharapkan dapat memulihkan kondisi perekonomian Indonesia menjadi lebih baik atau bahkan melampaui masa pra-Covid-19. Semoga niat baik kita semua diridhoi oleh Allah SWT,” pungkas Airlangga.
Dia menjelaskan, pandemi Covid-19 telah memunculkan berbagai tantangan baik di sisi kesehatan maupun ekonomi bagi semua negara, termasuk Indonesia.
Untuk itu, pemerintah terus berupaya maksimal untuk dapat menyelesaikan berbagai dampak yang timbul serta memitigasi resiko yang muncul melalui kerjasama yang baik dengan semua pemangku kepentingan dan menjaga kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.
Untuk menekan peningkatan kasus varian Omicron saat ini, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan percepatan vaksinasi dan peningkatan protokol kesehatan, sekaligus menjaga pemulihan perekonomian.
“Guna meneruskan pemulihan ekonomi, Pemerintah telah mengalokasikan Rp455,62 triliun anggaran PC-PEN untuk tahun 2022. Di tahun ini, UMKM juga akan mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran PEN guna mendorong pemulihan yang lebih cepat,” ujar Airlangga.
Dia mengungkapkan, pemerintah juga mendorong Front Loading berbagai Kebijakan Insentif Fiskal dan Perlindungan Sosial di awal tahun 2022 ini.
Selanjutnya, sebagai wujud keberpihakan dan dukungan bagi sektor UMKM yang sangat terdampak selama masa pandemi, Pemerintah memberikan kebijakan restrukturisasi kredit untuk mengurangi beban para debitur.
Pemerintah juga mendorong peningkatan perluasan akses pembiayaan untuk UMKM melalui Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial, agar porsi kredit UMKM ditingkatkan pada tahun 2022 sebesar 20 persen dan secara bertahap menjadi 30 persen pada tahun 2024.
Pemerintah juga telah membentuk holding BUMN pembiayaan ultra mikro (UMi), dengan PT Bank Rakyat Indonesia sebagai induk usaha, untuk menggabungkan entitas-entitas utama yang dapat mengembangkan segmen ultra mikro lebih baik dengan target penambahan 29 juta pelaku usaha yang dapat terlayani pada 2024.
Editor: Jeanny Aipassa