Sulit Dimonitor, TKI Bikin NPL KUR Bengkak
JAKARTA, iNews.id - Kredit usaha rakyat (KUR) selama ini memiliki rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang rendah. Namun, kehadiran KUR khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) membuat NPL meningkat.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, penyaluran KUR dalam empat tahun terakhir mencapai Rp435,4 triliun yang tersebar pada 17,5 juta debitur. NPL gross dari total kredit tersebut mencapai 1,31 persen.
Apabila KUR khusus TKI tidak dimasukkan, kata Darmin, NPL KUR hanya 0,9 persen. Angka ini jauh lebih rendah daripada seluruh segmen penyaluran kredit perbankan yang ada di Indonesia.
"Saya kira ini pertama kali bisa menyalurkan KUR yang lebih baik dari NPL-nya seluruh kredit secara nasional," kata dia di Gedung Smesco Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Menko Darmin tidak menyebut berapa nilai NPL KUR khusus TKI, termasuk total penyaluran kredit ke sektor tersebut. Namun, menurut dia, tingginya NPL KUR khusus TKI disebabkan kredit ini sulit dimonitor.
"NPL KUR untuk TKI paling susah ternyata dimonitor kalau TKI sudah berangkat ke negara bekerja," katanya.
Mantan gubernur Bank Indonesia itu menilai, ke depan KUR akan fokus disalurkan ke sektor-sektor produktif. Pada tahun ini, penyaluran KUR ke sektor tersebut ditargetkan bisa menembus 60 persen dari total plafon KUR.
"Kita mulai harus perluas sektor kegiatan tidak hanya perikanan peternakan, kami perlu masuk makin dalam ke produksi di sektor jasa," ucapnya.
Editor: Rahmat Fiansyah