Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Kembali Tahan Suku Bunga 4,75 Persen pada Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

The Fed Diprediksi Kembali Naikan Suku Bunga, Ekonom: Ini untuk Terakhir Kalinya

Rabu, 03 Mei 2023 - 21:03:00 WIB
The Fed Diprediksi Kembali Naikan Suku Bunga, Ekonom: Ini untuk Terakhir Kalinya
The fed diprediksi akan mengakhir kenaikan suku bunga setelah melakukan siklus pengetatan selama 14 bulan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis point (bps) dalam pertemuan pada bulan ini. 

Mengutip Reuters, Rabu (3/5/2023), para ekonom menilai The Fed masih akan menaikkan suku bunga, namun hal itu akan menjadi yang terakhir kalinya. Pasalnya, The Fed telah memberi sinyal akan melakukan jeda kenaikan suku bunga setelah siklus pengetatan selama 14 bulan terakhir.

Krishna Guha, mantan pejabat Fed New York, yang sekarang menjadi Wakil Ketua Evercore ISI, mengatakan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bps masih harus dilakukan sebagai upaya menyeimbangkan kebutuhan untuk memperlambat inflasi

Pada saat yang sama, langkah itu juga untuk mencegah perluasan risiko yang mendesak mulai dari kegagalan bank di AS hingga kemungkinan gagal bayar utang AS pada bulan depan.

“Mungkin Powell harus mengadopsi nada yang tidak terlalu condong ke depan dalam prospek pengetatan tambahan pada pertemuan berikutnya. Jadi ini kemungkinan akan menjadi kenaikan suku bunga yang terakhir," ujar Krishna Guha, dilansir Reuters, Rabu (3/5/2023)

Pernyataan terbaru dan elaborasi Powell tentang suku bunga, dinilai harus merekonsiliasi serangkaian risiko yang telah berkembang menjadi konflik. Inflasi hanya turun perlahan, membuat beberapa pejabat Fed tidak yakin bahwa suku bunga telah bergerak cukup tinggi untuk benar-benar mengendalikannya. 

Namun ekonomi AS tampaknya melemah. Kegagalan tiga bank baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang masalah yang lebih luas di sektor keuangan. 

Sementara itu, sifat pembicaraan batas utang yang tidak pasti antara Partai Republik di Kongres dan Gedung Putih yang dikendalikan Demokrat dapat memicu krisis akut jika pemerintah AS terpaksa berhenti membayar tagihannya.

Pada Maret 2023, 10 dari 18 pembuat kebijakan Fed mengindikasikan bahwa mereka kemungkinan siap untuk menghentikan kenaikan suku bunga setelah satu kenaikan lagi. The Fed diharapkan meningkatkan suku bunga ke kisaran 5,00 persen-5,25 persen pada pertemuan pekan ini.

Sama seperti bank sentral yang harus bergulat pada pertemuan 21-22 Maret dengan dampak dari kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank, regulator kali ini harus menilai runtuhnya First Republic Bank (FRB) dan menentukan apakah sektor keuangan menghadapi gejolak yang lebih luas.

Di sisi lain, ada kemungkinan pihaknya membuat kredit bahkan lebih sulit diakses dan lebih mahal daripada yang dianggap perlu oleh Fed untuk mendinginkan inflasi.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut