Token Kripto Solana Anjlok Imbas Kebangkrutan FTX

JAKARTA, iNews.id - Pengajuan kebangkrutan bursa kripto milik Sam Bankman-Fried, FTX mengguncang aset digital lain, salah satunya mata uang kripto Solana (SOL). Token SOL mengalami penurunan 19 persen pada minggu ini.

Mengutip Forbes, penurunan mata uang kripto dimulai sejak Jumat lalu ketika FTX dan lebih dari 100 perusahaan afiliasinya mengajukan kebangkrutan. Mata uang kripto telah kehilangan nilai pasar tambahan sebesar 42 miliar dolar AS.

PDB China Diprediksi Capai Rp400 Ribu Triliun pada 2030

SOL menjadi kripto yang paling tertekan akibat hal tersebut. Token dari blockchain pernah bernilai 259 dolar AS, yang sebagian besar berkat dukungan Bankman-Fried. Kripto ini diperdagangkan pada 13,16 dolar AS.

FTX dikenal sebagai investor besar di Solana. Bankman-Fried memberi tahu pedagang kripto selama debat Twitter pada 9 Januari 2021 lalu tentang apakah token dinilai terlalu tinggi.

Kebangkrutan FTX Disebut Bisa Jadi Sinyal Kematian Kripto

“Saya akan membeli SOL sebanyak yang Anda miliki, saat ini, seharga 3 dolar AS. Jual semua yang kamu mau. Kalau begitu pergilah." tulis Bankman-Fried melalui tweet-nya.

FTX Bangkrut, Kekayaan Sam Bankman-Fried dari Rp241 Triliun Jadi Nol

Sementara itu, mata uang kripto dari Serum, pertukaran desentralisasi berbasis Solana yang dibantu oleh Bankman-Fried, melayang sekitar 2 sen, turun sekitar 37 persen untuk minggu ini.

Selain itu, cabang pemberi pinjaman dari perusahaan keuangan kripto, Genesis menangguhkan organisasi dan penebusan pinjaman baru pada hari Rabu. Perusahaan analitik Nansen mengatakan, data blockchain menunjukkan bahwa Genesis bisa menjadi pemberi pinjaman utama untuk Alameda, afiliasi dana lindung nilai dari FTX.

Menurut laporan Wall Street Journal, Genesis sedang mencari pinjaman darurat sebesar 1 miliar dolar AS dari investor sebelum memberi tahu klien terkait penangguhan penebusan.

Pemberi pinjaman kripto BlockFi, yang ditebus oleh FTX pada bulan Juli, juga telah menangguhkan penarikan pelanggan, dan sedang mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya. Perusahaan membantah bahwa sebagian besar asetnya dipegang oleh FTX. Namun, perusahaan mengatakan bahwa mereka memiliki eksposur yang signifikan terhadap bursa dan Alameda.

Editor: Aditya Pratama