Wall Street Ditutup Naik, Indeks S&P Capai Rekor Penutupan Tertinggi
NEW YORK, iNews.id - Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Jumat (10/12/2021) waktu setempat dengan indeks S&P 500 mencatat penutupan tertinggi sepanjang tahun ini.
Reuters melaporkan, ketiga indeks saham utama Bursa AS menguat, ditopang oleh aksi borong investor terhadap saham-saham sektor teknologi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 216,3 poin, atau 0,6 persen, menjadi 35.970,99, S&P 500 naik 44,57 poin, atau 0,95 persen, menjadi 4.712,02 dan Nasdaq Composite bertambah 113,23 poin, atau 0,73 persen, menjadi 15,630,60.
Sementara 11 sektor utama di S&P 500 mengakhiri sesi di zona hijau, dengan sektor teknologi dan kebutuhan pokok konsumen mengalami lonjakan persentase terbesar.
Saham perusahaan perangkat lunak Oracle Corp melonjak 15,6 persen setelah memperkirakan prospek kuartal ketiga yang optimis. Broadcom Inc naik 8,3 persen setelah pembuat chip mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai 10 miliar dolar AS.
Elon Musk, kepala eksekutif Tesla Inc kembali mencuit bahwa dia berpikir untuk berhenti dari pekerjaan dan menjadi influencer penuh waktu. Pernyataan Elon Musk lantas pembuat saham mobil listrik itu naik 1,3 persen.
Southwest Airlines turun 3,8 persen setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat saham maskapai penerbangan komersial menjadi "jual" dari "netral."
Analis menilai, penguatan Wall Street disebabkan pelaku pasar mengabaikan laporan kenaikan harga konsumen terbesar dalam hampir empat dekade, serta meredanya kekhawatiran terkait Covid-19 varian Omicron.
Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga konsumen melonjak bulan lalu ke tingkat pertumbuhan tahunan 6,8 persen, angka tertinggi dalam lebih dari 39 tahun.
CEO Horizon Investment Services di Hammond, Indiana Chuck Carlson, mengatakan tampaknya reaksi hari ini akan menunjukkan pasar mengabaikan pembacaan (CPI).
"Pasar selalu melihat ke depan dan mungkin pembacaan hari ini merupakan indikasi puncak versus level berkelanjutan," kata Carlson.
Editor: Jeanny Aipassa