2021, Harga Emas Berpotensi Kembali ke Rp1 Juta

JAKARTA, iNews.id - Emas menjadi salah satu instrumen investasi primadona selama pandemi Covid-19. Untuk pertama kalinya, harga emas menembus level Rp1 juta per gram.
Namun belakangan, harga emas cenderung turun. Kabar vaksin Covid-19 mendorong penurunan harga pada logam mulia itu. Lalu, bagaimana prospeknya pada tahun ini?
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi pergerakan harga emas tahun ini berpotensi fluktuatif. Namun, dia melihat masih ada potensi emas untuk kembali di atas Rp1 juta.
"Kemungkinan emas naik di level tertinggi pada kuartal I,” ujar Ibrahim saat dihubungi SINDONews, Sabtu (2/1/2021).
Dia mengatakan, potensi harga emas naik berasal dari sentimen eksternal. Relisasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa saat ini belum terlalu signifikan dampaknya kepada harga emas karena masih ada klausul yang terganjal soal perdagangan.
Dari AS, kata Ibrahim, The Fed yang mengeluarkan stimulus tak terbatas untuk penanganganan Covid-19 seharusnya juga bisa mendongkrak harga emas. Pasalnya, nilai dolar AS semakin berkurang. "Pada kuartal pertama emas akan mencapai 2.045 dolar AS per troy ons," ucapnya.
Dengan harga tersebut, lanjut Ibrahim, jika asumsi nilai tukar rupiah berada di Rp13.600 per dolar AS, maka harga emas akan ada di level Rp 999.000 per gram.
"Dengan nilai tukar rupiah berada di level Rp14.200 maka harga emas akan ada di Rp1,3 juta per gram," katanya.
Namun, kata Ibrahim, masih ada risiko penurunan pada harga emas. Proses vaksinasi yang akan dimulai tahun ini akan menekan harga emas dalam jangka panjang. Bahkan, harga emas bisa semakin tertekan jika bank sentral menghentikan stimulus seiring ekonomi yang pulih.
"Pada kuartal III-2020, emas (diprediksi) berada di level 1.600 dolar AS per troy ons atau setara dengan Rp871.000 per gram " ujarnya
Editor: Rahmat Fiansyah